The news is by your side.

Pelantikan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Kota Bandung 2018-2023

Pelantikan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Kota Bandung 2018-2023 | NU Online LTN Nahdlatul Ulama Jawa BaratOleh Sandi Nurfadhilah

Pelantikan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Kota Bandung masa khidmad 2018-2023. Resmi dilantik di Sekertariat PC NU Kota Bandung, Jalan Sancang No. 8 pada Minggu 22 Juli 2018.

Hadir dalam pelantikan tersebut, Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, perwakilan Pengurus Besar (PBNU), jajaran pengurus PW NU Jabar, Forum Kerukunan Umat Beragama, serta berbagai undangan lainnya.

Sekertaris PCNU Kota Bandung, KH Wahyul Afif Al-Ghafiqi, yg menjadi Ketua Pelaksana acara tersebut memberikan sambutan

”Selama ini NU ditugaskan untuk ikut “berperang” menjaga NKRI. Namun senjatanya tidak difasilitasi. Jadi secara kapasitas juga harus ditingkatkan,” ujar Wahyul.
Ia berharap, ke depan PCNU dapat menghasilkan program-program dakwah yang kreatif sesuai moto Kota Bandung sebagai kota juara dan kreatif. “Semua harus bersama-sama membangun negeri ini dengan baik, harus ada inovatif dan kreativitas dalam membangun kota ini,” ujarnya.

Sementara, perwakilan PBNU, KH. Manan berharap PCNU Kota Bandung bisa menjalankan amanat dakwah dengan baik. Terutama dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di tengah kondisi saat ini.

“NU adalah para pendiri bangsa, jadi NU sangat berperan dalam rangka menyatukan bangsa ini dalam bingkai NKRI serta menjaga persamaan umat, kebangsaan dan kemanusian sesuai amanat para leluhur NU,” singkatnya.

Pelantikan PC NU Kota Bandung mengangkat tema ”Bergerak Bersama dalam Barisan Ulama, Berjuang untuk Melestarikan Kedamaian di Bumi dalam Bingkai Islam yang Rahmatan Lil Alamin”. Oleh karena itu, pihaknya memilih untuk mengenakan sarung sebagai simbol kebanggan santri, sebab memiliki kontribusi besar dalam sejarah pendirian dan perkembangan bangsa.

Kenapa saat pelantikan para pengurus dan hadirin yg hadir memakai sarung ? “karena sarung adalah simbol perlawanan ketika kita di jajah, para santri melawan mengenakan sarung dan sarung adalah simbol nasionalisme” tambah Kh Wahyul

Leave A Reply

Your email address will not be published.