The news is by your side.

Ribuan Orang Hadir dan Larut Dalam Sukacita dan Kesyahduan Sholawat di PKMW Taman Belajar Al-Afifiyah

Ribuan Orang Hadir dan Larut Dalam Sukacita dan Kesyahduan Sholawat di PKMW Taman Belajar Al-Afifiyah | NU Online LTN Nahdlatul Ulama Jawa Barat

Melalui spirit dan nilai Maulid Nabi, cita-cita untuk mewujudkan kehidupan berbangsa Indonesia yang damai dan tentram diyakini pasti bisa tercapai.

Kali ini, di PKMW Taman Belajar Al-Afifiyah asuhan KH Wahyul Afif Al-Ghafiqi yg bertempat di JL. Kopo Cirangrang, Rt 05 Rw 04, Kelurahan Cirangrang, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung. sudah menjadi sebuah tradisi yang ditunggu oleh masyarakat bahwa setiap tahun bila menginjak Bulan Rabiul Awwal /Mulud pasti di Al-Afifiyah adakan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Ada sajian Nasi Kebuli lengkap dengan daging Dombanya yang lezat dan Juga Nasi liwet lengkap selain Teh hangat, Kacang Tanah, Ubi Rebus disajikan bagi seluruh hadirin di acara ini.

Seorang hadirin Kang Ust. Adit dari Panti Yatim Nurul Ilmi Derwati yg hadir bersama anak-anak asuhnya dalam acara ini menyatakan bahwa” saya sungguh tersentuh oleh keharuan dan kerinduan pada Rosululloh manakala setiap hadir di acara Muludan di Afifiyah, inilah mungkin yang membuat banyak hadirin dari berbagai tempat yang jauh selalu ingin hadir di acara ini”.

Kali ini Taman Belajar Al-Afifiyah mengundang Mustasyar PCNU Kota Bandung yg juga sedang menjabat sebagai Anggota DPRD Jawa Barat yaitu Al Habib Syarif Muhammad Alaydarus.

Acara yg dibagi 2 sesi itu dimulai dari siang hari dengan tampilan-tampilan Santri dan Santriawati PKMW Taman Belajar Al-Afifiyah sampai menjelang Adzan Magrib.

Acarapun dilanjut sesi ke-2 yaitu Tabligh Akbar dan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Acara yg di mulai dari Ba’da Isya itu di hadiri oleh jajaran aparatur setempat dari mulai Tokoh Masyarakat, RT, RW, Lurah, pihak kecamatan dan turut hadir di tengah-tengah jamaah para Polisi dari jajaran Polsek Kecamatan Babakan Ciparay.

Acarapun dibuka oleh penampilan group hadroh Muhibbien dengan khas irama Hadroh ala Al-Banjari, Martapura, Kalimantan Selatan.

Lalu dilanjut dengan pembacaan Tawasul oleh KH Adang Mubarok salah satu pengajar Ponpes Riyadlul Jannah, Pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an pun di bacakan oleh Qori Muda yg juga salah satu pengurus GP ANSOR Kota Bandung yaitu Ustad Cecep Syihabbudin.

Dan pada malam itu pula KH. Wahyul Afif Al-Ghafiqi yang akrab di sapa Kang Mako itu berkesempatan membagikan Beasiswa kepada 17 Santri dan Santriawati yg melanjutkan Pendidikan nya ke Perguruan Tinggi dan beberapa santri yang melangikuti Kejar Paket, juga Santunan Yatim Piatu serta Dhuafa.

Menurut Kang Mako, peringatan Maulid Nabi merupakan momentum bagi umat muslim untuk meneladani nilai kesantunan, perdamaian dan persaudaraan yang diajarkan Rasulullah SAW.

“Peringatan Maulid Nabi ini sengaja kami adakan tiap tahun karena peringatan Maulid Nabi ini adalah momentum bagi umat muslim untuk meneladani nilai kesantunan, perdamaian dan persaudaraan yang diajarkan Rasululloh SAW” Ujar Kang Mako yg juga menjabat Sebagai Sekretaris PCNU Kota Bandung

Acarapun berjalan lancar dan tiba pada waktu yg ditunggu-tunggu yaitu Tausiyah atau Mauidhoh Hasanah yg di bawakan oleh Al Habib Syarif Muhammad Alaydrus pimpinan Ponpes Assalam Bandung.

Pada Tausiahnya beliau memaparkan kisah Nabi yg masih hidup sampai saat ini ada 3 yaitu, Nabi Idris as, Nabi Isa As, dan Nabi Khidir As.

Selain itu beliau juga menceritakan kisah Nabi Muhammad Saw. Bahwa Nabi Saw semasa hidup nya hanya pernah sakit sebanyak 3x dalam seumur hidup.

“Nabi Saw itu semasa hidup hanya merasakan sakit sebanyak 3x, yaitu pada saat perang badar, karena disantet orang Yahudi dan saat akan meninggal dunia” Ujar Habib Syarif.

Perihal Nabi diSantet atau diGuna-guna oleh orang Yahudi ini Ada pendapat menarik dari KH. Wahyul Afif Al Ghafiqi, pengasuh Al Afifiyah, menurut beliau kehidupan Rasulullah itu adalah Suri Tauladan bagi kita sebagai umatnya.. Maka ketika Kangjeng Rasul itu terkena guna-guna hal ini untuk memberikan pelajaran bagi kita semua, tentang bagaimana ketika menghadapi situasi seperti yang Rasulullah SAW. Telah alami itu. Dan juga banyak pelajaran lainnya.

Dalam tausiyah malam itu Habib Syarif Muhammad juga menceritakan kalau Nabi Saw itu selalu mengamalkan Lafadz Bismillahirrahmanirrahim.

“Nabi Muhammad Saw itu selalu mengamalkan Lafadz Bismillahirrahmanirrahim dalam mengawali segala aspek aktifitas kehidupan Beliau”tambah Habib Syarif

Sebelum menutup Tausiahnya Habib Syarif juga berpesan kepada Jamaah yg hadir untuk senantiasa mengamalkan Bissmillah dalam segala sesuatu dan langkah kehidupan kita layaknya seperti Rosululloh Saw.

Acara malam itupun di lanjut dengan pembacaan Maulid Simtududduror yg di pimpin oleh team Sholawat dari Keluarga Banjar di Bandung yg di pimpin langsung oleh Abah Tuan Guru Zaenal Ilmi dan Ust Muhammad Said Maulana. Ribuan jamaah yg hadirpun larut dalam kemerduan dan kesyahduan Sholawat Khas Al-Banjari, Martapura, Kalimantan Selatan.

Menurut Anggi Pratama Salah satu santri Al-Afifiyah dia merasa seperti sedang ada di Ar-Raudhah Kalimantan tempatnya KH Muhammad Zaini Bin Abdul Ghani atau lebih di kenal Guru Sekumpul.

“Saya merasa malam ini seperti sedang ada di Ar-Raudhah Sekumpul, walaupun saya sendiri belum pernah kesana, tapi suasana Syiir Abah Guru Sekumpul Martapura- Banjarmasin malam ini mungkin Hadir disini lewat Qosidah yang dilantunkan para saudara kami Keluarga Banjar di Bandung” ujar Kang Anggi Pratama.

Leave A Reply

Your email address will not be published.