The news is by your side.

Tanda Seorang Pecinta Rasul Menurut Hadrotussyeikh KH. Hasyim Asy’ari

Tanda Seorang Pecinta Rasul Menurut Hadrotussyeikh KH. Hasyim Asy’ari | NU Online LTN Nahdlatul Ulama Jawa BaratGarut, 15 Februari 2018 – Yogya Departement Store merupakan sebuah perusahaan ritel modern asli Indonesia. Nama tersebut tentu tidaklah asing bagi kalangan masyarakat di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Sebuah perusahaan besar sekelas Yogya pasti memiliki karyawan yang cukup banyak dan ditengah banyaknya karyawan pasti akan berhadapan dengan berbagai problematika, karena perusahaan ada demi memajukan perekonomian dan kesejahteraan bangsa.

Untuk meningkatkan sumber daya manusianya dan meningkatkan pelayanan, perusahaan selalu mengadakan berbagai macam pendidikan dan pelatihan positif bagi karyawannya. Diantara kegiatan positif yang nampak, misalnya mengadakan pengajian rutin. Contoh seperti yang dilakukan oleh DKM Masjid Yogya Departement Store yang ada di Kota Garut.

Setiap hari Kamis pagi sebelum bekerja, para karyawan biasa hadir lebih awal. Sekitar jam 7 mereka sudah berdatangan memenuhi ruangan basement Yogya Garut. Karpet dan sajadah nampak telah digelar dan semua karyawan telah duduk rapih menanti komando untuk melaksanakan shalat duha. Ust. Rahmat Rohiyat selaku DKM telah memberikan Komando dan semua akhirnya melaksanakan Shalat Duha, kemudian Ustadz membimbing agar semua karyawan berkonsentrasi untuk dzikir bersama.

Acara selanjutnya adalah siraman rohani, kali ini disampaikan oleh Ust. H. Abdul Hadi Hasan, Lc ( WaSek LTMNU Kab. Bogor ) yang kebetulan sedang blusukan dakwah di Garut. Beliau dalam ceramahnya memaparkan keharusan hadirin untuk mengenal Suri tauladan Hakiki umat manusia, yaitu Nabi Besar Muhammad saw. Beliau menyatakan, kita semua adalah para mujahid, para pejuang yang mencari rizqi halal. Selain mencari Rizqi kita dianjurkan untuk hidup damai dan menghidupkan rasa cinta kita kepada sesama umat manusia. Semua hal itu tidak akan terwujud jika kita tidak mengenal Suri Tauladan penebar cinta dan dakwah ramah. Yaitu Nabi Saw.

Nabi Muhammad Saw merupakan makhluk paling sempurna dan diutus untuk menyempurnakan Akhlak. Beliau sukses menjadi pendakwah dan bisnisman karena mengaplikasikan nilai-nilai Akhlak yang difirmankan oleh Allah SWT. Kita pun sebagai umatnya yang kini sedang berjihad demi keluarga, sepatutnya mengenal Suri tauladan kita, dengan mengenal perjuangan dan jejak hidupnya yang penuh hikmah, dan kita dapat menuai banyak keberkahan.

Allah SWT berfirman,

قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

Katakanlah wahai ( Muhammad ), “ Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosanya.” Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
( QS. Ali Imran [3]:31).

Ketika kita sudah kenal, niscaya akan menjadi pecintanya. Hadrotussyeikh Hasyim Asy’ari pendiri Nahdlatul Ulama di dalam kitabnya yang berjudul Annurul Mubin fi Mahabbati Sayyidil Mursalin, mengupas ayat-ayat cinta dan pelbagai tanda yang harus dimiliki oleh para pecinta Rasul Saw. Diantara tanda yang harus dimiliki oleh seorang pecinta Nabi Saw adalah:

  1. Dia harus sering menyebut nama Nabi Muhammad Saw
  2. Dia harus sering bersholawat.
  3. Dia harus mendambakan perjumpaan dengan Nabi Muhammad Saw.
  4. Dia harus mencintai orang-orang yang dicintai oleh Nabi Saw, seperti Keluarganya yang dikenal sebagai Ahlulbait dan juga Para sahabatnya Ra.

Dari penjelasan tersebut, kita kini mengetahui kiat sukses dalam bekerja plus meraih keberkahan. Jangan pernah menjauhkan diri dari Allah SWT dan Rasul-Nya, kita harus fahami perintahnya dan amalkan nilai-nilai akhlaknya. Ketika semua itu telah menyatu dengan kita dan membumi di tengah kehidupan kita, maka semua hal buruk menurut kita akan menjadi baik, bernilai positif dan problema akan berarti cobaan bagi kita, sebagai wasilah untuk meningkatkan derajat kita baik di Dunia maupun di Akhirat.

Allah SWT berfirman:

أَحَسِبَ النَّاسُ أَن يُتْرَكُوا أَن يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ

Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, “ Kami telah beriman,” dan mereka tidak diuji? ( QS. Al Ankabut [29]:2).

Acara kajian berlangsung dengan Khusu’ dan Ustadz Hadi menyimpulkan, mari bekerja dengan giat amalkan akhlak di tempat kita bekerja dan lingkungan. Apa yang Kita lakukan adalah jihad, jihad plus mengenal dan mencintai Rasul saw. Berbeda dengan jargon jihad yang diamalkan oleh kelompok terorisme yang menjunjung tinggi gerakan intoleransi dan radikaslime. Kita patuhi arahan Kyai Nahdlatul Ulama dan ciptakanlah suasana kerja yang damai, yakinlah pintu keberkahan terbuka dan keajaiban Rizqi dari jalan yang tidak kita sangka akan melimpahi kita semua.

Kajian ditutup dengan Doa oleh Ustadz Aceng Agun Gunawan Muhammad yang di Yogya selain sebagai karyawan juga aktif sebagai DKM Yogya Garut.

Leave A Reply

Your email address will not be published.