The news is by your side.

Tiga Bekal Utama Santri Hadapi Revolusi Industri 4.0

Tiga Bekal Utama Santri Hadapi Revolusi Industri 4.0 | NU Online LTN Nahdlatul Ulama Jawa BaratSurabaya, NU Online

Santri tidak perlu gamang menghadapi perubahan. Bila memiliki tiga bekal ini, akan tetap bisa berkhidmat yang terbaik lantaran telah memiliki pondasi yang kokoh.

“Yang pertama adalah akidah, kemudian ibadah, serta akhlak,” kata Kiai Ma’ruf Khozin, Sabtu (10/11).

Hal tersebut disampaikan Ketua Pimpinan Wilayah Aswaja NU Center Jawa Timur ini pada diskusi Cangkir Sembilan. Kegiatan juga menghadirkan narasumber yakni Irfan Wahid atau Gus Ipang, Fauzi Priambodo selaku pendiri dan pemilik Teamwork, Hari Usmayadi yakni Ketua Pimpinan Pusat Lembaga Ta’lif wan Nasyr NU (LTNNU) dan Abdul Rachman dari NUjek.

Menurut Kiai Ma’ruf, ilmu dan teknologi dapat berubah seiring dengan perkembangan zaman. “Namun bila memiliki tiga bekal itu, insyaallah di era kapan pun akan tetap bermanfaat,” jelasnya seraya menyitir ayat al-Qur’an yakni di surat Luqman.

Lebih lanjut, alumnus Pesantren Ploso Kediri tersebut menyebutkan di tengah berkecamuknya arus media sosial, maka akan ada juga pihak yang diselamatkan.

Dengan mengutip perkataan Ibnu Bathah dalam al-Ibanah bahwa tanda seseorang dikehendaki menjadi baik oleh Allah memiliki ciri sebagai berikut.

“Yakni menjadi pendiam kecuali berbicara karena untuk memperoleh ridha Allah dan berbicara tentang kebaikan agama,” urainya.

Berikutnya adalah bisa menjaga mulut. “Kalau zaman sekarang menjaga tangan untuk tidak mudah komentar di media sosial atau Medsos,” jelasnya.

Juga tahu keadaan masyarakat di masanya, serta fokus terhadap urusannya.

Untuk yang terakhir, Kiai Ma’ruf memberikan penjelasan khusus. “Orang yang fokus di satu profesi, maka Allah SWT akan melimpahkan rejeki, kesehatan serta panjang umur penuh berkah,” katanya.

Di era revolusi industri 4.0 dengan berbagai implikasinya, ia mengajak hadirin untuk lebih menahan diri, utamanya di Medsos. “Kita harus memproteksi diri dengan tidak gampang berkomentar di Medsos. Kalau ternyata harus berbicara, maka hendaknya memilah serta memilih hal baik,” pungkasnya.

Cangkir Sembilan adalah forum yang digagas Pimpinan Wilayah (PW) Lembaga Ta’lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) Jawa Timur bersama sejumlah lembaga dan badan otonom. (Ibnu Nawawi)

Sumber : NU Online

Leave A Reply

Your email address will not be published.