The news is by your side.

Bersama ISBI, Pergunu Jabar Tangkal Radikalisme Melalui Seni Musik

Bersama ISBI, Pergunu Jabar Tangkal Radikalisme Melalui Seni Musik | NU Online LTN Nahdlatul Ulama Jawa Barat
Bersama ISBI, Pergunu Jabar Tangkal Radikalisme Melalui Seni Musik | NU Online LTN Nahdlatul Ulama Jawa Barat

Bandung, Pimpinan Wilayah Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Jawa Barat kerjasama dengan Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) menyelenggarakan workshop dan pelatihan Seni musik islami bagi guru dan siswa se-Jawa Barat di Kantor PWNU Jawa Barat Jl. Terusan Galungung No. 9 Bandung. (20/07/2019).

Turut hadir pada kesempatan tersebut Ketua Pergunu Jawa Barat H Saepuloh, dan Wakil Rosi PWNU Jawa Barat H Imron Rosyadi.

Pada kesempatan tersebut, Ketua Pergunu Jawa Barat H Saepuloh menjelaskan bahwa virus intoleransi dan radikalisme sudah masuk ke lembaga pendidikan, khususnya di Jawa Barat.

“Masifnya penyebaran paham radikal melalui lembaga pendidikan tentu sangat berbahaya bagi masa depan bangsa ini karena anak-anak saat ini yang akan meneruskan estafet kepemimpinan di masa depan” tutur Saepuloh

Lebih lanjut, Saepuloh ini menjelaskan dengan kegiatan workshop dan pelatihan seni musik islami ini bisa berkontribusi untuk menangkal radikalisme di lembaga pendidikan, khusunya anak-anak sekolah melalui Seni musik.

“Inti dari kegiatan ini adalah memberikan pemahaman dan keterampilan seni musik islami kepada guru-guru SMP/MTs Se-Bandung Raya dengan harapan mereka bisa merealisasikanya kepada siswa-siswi di sekolah, sehingga seluruh siswa menyadari, memahami dan mengaplikasikan seni musik islami di sekolahnya masing-masing, dengan harapan tercapai pola hidup yang damai dan indah” tutur Saepuloh

Sementar itu, Rais PWNU Jawa Barat H Imron Rosyadi menjelaskan bahwa radikalisme agama ini “disebabkan agama hanya dimaknai secara tekstual tampa melihat dan menghayati secara kontekstual, sehingga yang muncul adalah panatisme brutal” tutur H Imron yang merupakan Bupati Cirebon

Lebih lanjut, H Imron berharap agar dengan pelatihan ini, guru-guru diharapkan dapat memahami agama secara kontekstual dengan menggunakan musik dan instrumennya sehingga melahirkan pemahaman keagamaan yang konfrahensif integral dan universal.

“Musik haruslah menjadi pelembut hati penyegar rohani yang bisa mengembangkan islam keseantero alam minimal di nusantara” tutur Ketua DPC PDIP Kab Cirebon

Narasumber pada kegiatan tersebut adalah Dr. Moh. Yusuf Wiradireja, S. Karena., M.Hum., dan Neneng Yanti Hozanatulahpan. Ph.D. yang merupakan dosen Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI).

Leave A Reply

Your email address will not be published.