Buku Kiai Haji Raden Panji Iskandar Sulaiman: Jejak–Jejak Perjalanan Hidup santri Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari

Abdul Wahab, Ketua PAC GP Ansor Karangploso – Berdirinya Nahdlatul Ulama tidak terlepas dari peran berbagai tokoh yang membidaninya. Mulai dari santri hingga para Kiai. Kiai Iskandar Sulaiman adalah diantara sekian tokoh awal yang membidani lahirnya Nahdlatul Ulama. Ia adalah ketua Konsul NU pertama di Jawa Timur. Namanya seakan terkubur dengan jasanya yang begitu besar. Riwayat hidupnya hampir terlupakan di dalam benak warga nahdliyin. Ia adalah seorang kiai, tokoh militer, pendidik dan sekaligus santri. Hadirnya buku kecil ini seakan menjawab rasa penasaran warga NU di Malang Raya tentang riwayat, biografi dan uswah dari Kiai Haji Raden Panji Iskandar Sulaiman. Janganlah anda mengaku sebagai santri Malabar jika tidak mengetahui riwayat hidup Kiai Raden Panji Iskandar Sulaiman.
Buku yang terbit menyambut satu abad Nahdlatul Ulama ini merupakan hasil dari kerja keras Sahabat Alfi Saifullah, salah satu kolumnis di santrimalabar.id. Ia telah memulai penulisan buku ini terhitung mulai tahun 2015. Dan baru diterbitkan pada tahun 2023, tepat momentum peringatan 1 abad NU. Ia telah mewancarai sejumlah tokoh, ahli waris Kiai Iskandar serta mencari berbagai dokumen, foto, buku untuk penyusunan buku yang sekarang sudah hadir ditengah-tengah pembaca sekalian. Tidak hanya sebatas itu, Sahabat Alfi sempat ditemui oleh Kiai Iskandar Sulaiman dalam mimpi selama proses penulisan buku ini.
Saya sebagai generasi muda NU Karangploso sangat mengapresiasi karya Sahabat Alfi Saifullah. Terlepas dalam buku ini masih terdapat berbagai kekurangan disana-sini, yang jelas saya sangat bahagia dengan terbitnya buku biografi perintis NU di Malang Barat.
Sebagai santri Malang Barat tentunya buku ini wajib anda miliki, sebagai pijakan awal kebangkitan NU untuk kemaslahatan Indonesia dan dunia.
Ingin memiliki buku ini ? Silahkan hubungi :
Sahabat Wahab : 081 233 699 184
Sahabat Udin : 085 731 891 897
10000 dari keuntungan buku ini akan digunakan untuk
perjuangan Nahdlatul Ulama.