The news is by your side.

Habib Luthfi: Hadirnya Ulama Sufi Bisa Jadi Penyejuk Pilpres

Habib Luthfi: Hadirnya Ulama Sufi Bisa Jadi Penyejuk Pilpres | NU Online LTN Nahdlatul Ulama Jawa Barat

Pekalongan, NU Online
Rais ‘Aam Idarah Aliyah Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al Mu’tabarah An Nahdliyyah (JATMAN) Habib Luthfi bin Yahya berharap, hadirnya para ulama sufi dari berbagai penjuru dunia di Pekalongan Indonesia dalam rangka mengikuti Konferensi Ulama Sufi Internasional (World Sufi Forum) bisa menjadi penyejuk Pemilihan Presiden (Pilpres).

Ungkapan hal itu disampaikan pada hajatan rutinan Jumat Kliwon yang berlangsung di Gedung Kanzus Sholawat, Jalan dr Wahidin 70 Pekalongan, Jumat (5/4).

“Semoga para beliau diberi sehat walafiat, jadi penyejuk untuk menghadapi pilpres. Dengan bekal kliwonan ini akan menghadapinya dengan segala ketenangan dan ketentraman, memberi contoh keteladanan yang baik khususnya untuk generasi kita ke depan,” ujarnya.

Dikatakan, thariqah di Indonesia, yakni Jam’iyyah Thariqah An An-Nahdliyyah ini sudah dikenal di tingkat internasional. Dengan thariqah Indonesia lebih dikenal, maka ulama-ulama kita banyak diketahui dalam dunia internasional. “Pada pagi hari ini alhamdulillah tamu dari ulama sufi sudah mulai berdatangan,” ungkap Habib Luthfi.

Beberapa ulama internasional yang sudah hadir akan menjadi pembicara pada Konferensi Ulama Sufi Internasional (World Sufi Forum), di antaranya  Mufti Damaskus sekaligus Dewan Rekonsiliasi Nasional Suriah Syech Adnan al-Afyouni, Syech Riyadh Bazou asal Lebanon, dan Ketua The International Academic Centre of Sufi and Aesthetic Studies (IACSAS) Fes Maroko, Aziz Idrissi El-Kobaiti El-Hasani.

“Maka demi untuk syiarnya thariqah yang sebentar lagi dibuka, saya minta hadirnya beliau di Multaqa Sufi Al ‘Alami yang akan didatangi 91 negara dan ulama-ulama kita tidak kurang dari 2000 mursyidin yang ada di indonesia,” papar tokoh yang masuk dalam 50 muslim berpengaruh di dunia 2019.

Rais ‘Aam JATMAN berharap bahwa acara pertemuan ulama sufi dunia yang berlangsung pada tanggal 8-10 April 2019 di Pekalongan dan akan dibuka langsung Presiden RI H Joko Widodo dapat berjalan lancar dan tidak ada halangan.

Sekretaris Umum Panitia Konferensi Ulama, Masyhudi menjelaskan, agenda kegiatan konferensi diawali kirab merah putih dengan diiringi Drumband Taruna Akpol Semarang pada Senin siang, dilanjutkan pembukaan, dan ceramah-ceramah di Kajen Kabupaten Pekalongan. 
“Kirab merah putih akan membawa bendera Merah putih, Bendera NU dan bendera thariqah di sepanjang jalan 2 km,” jelas Masyhudi.

Dikatakan, selain di Kajen kegiatan konferensi juga akan dilangsungkan di Hotel Horison dan Hotel Santika di Kota Pekalongan pada sesi sidang-sidang komisi. Sedangkan penutupan kembali akan dilaksanakan di Kajen Kabupaten Pekalongan. (Muiz

Sumber : NU Online

Leave A Reply

Your email address will not be published.