Melihat Kehidupan Muslim di Wuhan, Kota Sumber Virus Corona

Jakarta, NU Online
Belakangan ini Kota Wuhan menjadi ‘buah bibir’ masyarakat internasional. Pasalnya, ibu kota Provinsi Hubei, China itu dinilai sebagai kota sumber virus corona. Sebuah virus mematikan yang saat ini sedang mewabah di China dan menyebar ke beberapa negara lainnya. Hingga Ahad (9/2), virus corona telah membunuh lebih dari 800 orang dan menginfeksi puluhan ribu lainnya.
Luas Kota Wuhan adalah 8.494 kilometer persegi. Wuhan menjadi salah satu kota terpadat di China. Diperkirakan penduduk Kota Wuhan mencapai 11 juta jiwa, di mana—menurut sebuah survei yang dikeluarkan pada 2017- 1,6 persen dari total populasi adalah pemeluk agama Islam. Di sana, penduduk Muslim hidup berdampingan dengan penduduk lainnya.
Menurut mahasiswa Central China Normal University (CCNU) Wuhan yang juga Wakil Rais Syuriyah PCINU Tiongkok, Ahmad Syaifuddin Zuhri, ada empat masjid di Kota Wuhan. Pertama, Masjid Jiang An. Masjid ini memiliki empat lantai. Lantai satu untuk kantor, tempat wudhu, dan dapur umum. Lantai dua merupakan ruang shalat utama. Lantai ketiga adalah ruang-ruang kelas dan aula.
“Lantai keempat, kami tidak bisa masuk karena terkunci,” katanya.
Masjid Jiang An menjadi satu-satunya bangunan yang masih berdiri di lokasi situ. Bangunan di sekitarnya sudah dirobohkan karena rencananya di situ akan dibangun kompleks gedung modern. Rencananya, Masjid Jiang An akan dipindahkan lokasi baru, yang berjarak sekitar 1,3 kilometer dari lokasi yang sekarang. Disebutkan bahwa pembangunan masjid yang baru sudah selesai. Tinggal menunggu tahap akhir dan perizinan dari pihak yang berwenang
Buku lain :