Fadhilatul Habib Ali Al Jufri
Oleh Ustadz Darul Qutni, S.S.I
- Shalawat dan salam kepada Nabi saw perantara terbesar kita. Dan tercurah kepada keluarga dan sahabat dan pengikutnya.
- Di antara hal yg menggembirakan hati kita dan hati Rasulullah saw adalah perhatian yang besar kepada ajaran Rasul dari para ahli ilmu, dai dan para pemegang amanat rakyat.
- Kita ada di zaman fitnah, kekacauan dan gangguan. Segala keamanan hanya untuk orang-orang yang fokus mendekat kepada Allah taala.
- Bahaya segala bahaya bagi yang mengurusi dunia.
- Nabi saw bersabda dalam sohih bukhori: “Aku tidak kuatir kamu menjadi musyrik, yang aku khawatirkan ketika Allah taala bukakan pintu duniawi kepada kamu.”
- Apakah masalah akan terjadi ketika pintu duniawi dibuka kepada kita? Bukan itu. Tapi maksudnya adalah kita menjadi mandiri.
Apa makna kekhawatiran Rasulullah saw ? Dibukakan dunia kepada kamu seperti umat sebelum kalian. Maksudnya perangai kalian moral kalian seperti umat sebelum kamu. Mereka berlomba-lomba untuk.mencapai dunia. Sehingga hancur karena ketidak-pekaan, misi setan dan tahris. Rasulullah saw memperingatkan kita di arab / timur tengah tidak peka.Misinya setan adalah untuk menimbulkan keributan di antara kita. Sedangkan tahris adalah upaya provokasi/adu domba antar kelompok.
Provokasi akan berhasil karena dua hal :
- Nafsu-nafsu yang siap menerima provokasi.
- Sebuah kejadian/isu untuk digoreng.
Nafsu itu berubah2. Dari ammaroh bissu, lawwamah, mutmainnah, dan mardiyah. Bahkan nafsu yang paling buruk juga berubah dan provokasi mencari target ketika nafsu saat sedih, marah, dll.
Rasulullah saw mengajarkan agar tidak marah / membina nafsu, jangan bersedih, dan banyak lagi bimbingan lain sebagaimana doa robbana atina fiddunya hasanah, dst. Pendakwah ke jalan Allah saat ini bertugas untuk menenangkan nafsu-nafsu ini agar sejalan dengan ajaran Rasulullah saw.
Peran pendakwah bukan memprovokasi kecuali pada jihad yang betul, dan syarat-syarat yang dibenarkan syariat. Bukan kalimat Jihad yang dicuri dan disalahgunakan untuk kepentingan yang keliru, menipu atas nama jihad Islam.
Seperti seseorang yang mengklaim ingin mendirikan Khilafah Islamiyah tapi menzolimi dan membantai sesama muslim. Ini adalah pencurian dan penipuan atas nama Jihad.Di timur tengah ada dua sampai empat negara luluh lantak. Karena apa? Di jalan apa? Untuk apa?
Katanya demi khilafah islamiyah. Yang lain katanya demi demokrasi dan kebebasan rakyat. Mereka hanyut di ombak fitnah. Sehingga negeri2 muslimin di timur tengah luluh lantak dipermainkan oleh negara-negara yang lain.
Kalau kamu bertanya kepada mereka yang bom bunuh diri di pasar, adalah tujuannya agar tokoh tertentu dibunuh, tetapi muslimin yang terbunuh.Darimana mereka dapat senjata? Kami beli. Dari mana kamu beli? Dari beberapa negara. Kenapa untuk membunuh bangsamu sendiri? Mana klaim khilafah? Semuanya adalah kebohongan.
Hasil dari klaim khilafah adalah umat islam berbaris mengantri mohon suaka ke negara lain, muncul pemurtadan kepada korban konflik. Inikah yang anda sebut dengan khilafah Islamiyah.? Mana klaim khilafah dan demokrasi dan HAM yang dijadikan alat provokasi.
Hati-hatilah. Jaga negeri kalian. Saya tidak bicara tentang pemerintahan. Tapi jaga negeri kalian.
Jangan terprovokasi dengan orang pakai baju putih yang mengatasnamakan islam, demokrasi, liberalisme dll untuk merusak dan menipu.
Al Imam Mawardi mengatakan dalam kitabnya al Ahkamussulthoniyah, agama, akal, jiwa harus dijaga, kehormatan dan harga harus dijaga. Jika negara hancur, maka semuanya akan hancur.
*Ustadz Darul Qutni, S.S.I merangkum ceramah habib Ali bin Abdurahman Aljufri dubai ketika ceramah di yayasan Al Fachriyah Tanggerang.