Qurban dan Kebersamaan
Bambang Melga Suprayogi M.Sn – DKM Masjid Al Fath Desa Lengkong Kecamatan Bojongsoang, yang terletak di komplek D’Amarta masih menyisakan kenangan manis pada perayaan hari raya Idul Adha kemarin, 1443 H.
Kekompakan antar warga, dan terbangunnya silaturahmi intens antar golongan, dan lintas agama, tercipta di kepanitiaan yang menangani qurban ini.
Melibatkan hingga 150 orang panitia, dan 15 diantaranya fakir miskin yang diberdayakan selama dua hari, dengan mendapat imbalan perhitungan sebagai tenaga berbayar, yang mendapat upah kerja sepadan, mampu memberi warna adanya kerja profesional yang harus terbangun.
Dari penuturan ketua DKM masjid Al Fath, Ustad Ujang Rahmat diperoleh informasi, Ketua Panitia Idul Qurban saat itu, dipegang oleh Bapak Ahmad Rifani, dengan pembina bapak ketua RW komplek D’Amarta, Abah Mulyadi.
Kepanitiaan telah mampu menghimpun kerjasama antar warga yang terlibat dalam kepanitiaan qurban, menariknya lagi dalam kepanitiaan itu, tak hanya melibatkan warga muslim saja.
Sudah menjadi realitas, beberapa kali perhelatan, warga non muslimpun selalu terlibat dalam perhelatan hari raya qurban itu, sehingga rasa gotong royong, dan keguyuban menjadi kental terasa, berbaurnya semua komponen masyarakat, baik umat Muslim, Kristen, dan Hindu, sebagai kesatuan dari warga komplek perumahan D’Amarta, membuat warna yang indah pada kepanitiaan di setiap perayaan Idul Qurban di komplek ini.
Dari 13 ekor sapi, dan 12 ekor kambing yang masuk dari para
Shohibul kurban, panitia bekerja menyembelih hewan qurban sejak mulai pukul delapan pagi, dan berakhir pada pukul dua siang.
Jumlah daging yang terdistribusikan dimulai dari 4 ons, hingga 1/2 Kg, daging murni. Diluar jeroan dan tulang, dengan jumlah keseluruhan qurban yang bisa di distribusikan mencapai 3.400, yang dikemas dalam kantong keresek yang siap dibagikan.
Adapun wilayah pembagian distribusi daging qurban, disebar untuk para fakir miskin, tidak hanya di wilayah kelurahan desa Lengkong, tapi juga kewilayahan lain seperti, daerah Pangalengan, Ciparay, Majalaya, serta Solokan Jeruk.
Dari keterangan ketua RW komplek perumahan D’Amarta, Abah Mulyadi, satu kambing masih belum terpotong, sebab syarat wajibnya Qurban, nama Sohibul qurban haruslah individu, bukan atas nama perusahaan. Dan pemberian hewan kambing dari pengembang perumahan PT. Podomoro, sampai saat ini belum terpotong, masih berada dihalaman belakang masjid Al Fath, dan akan dipotong, insyaallah menurut Abah Mul, pada acara pembubaran kepanitiaan qurban DKM Masjid Al Fath.
Bambang Melga suprayogi M.Sn