Udin Hafal Do’a Hendak Tidur
Ustadz Abdul yang sehari-harinya mengajar di Miftaahussa’adah sekarang disuruh mengajar di Madrasah Al-Rahman Kiangroke oleh Ustadz Miftah (sesepuh pesantren) karena disana kekurangan tenaga pengajar.
Hari ini (jum’at) ustadz abdul mengajar kelas dua yang mayoritas anak-anak kecil yang masih polos dan jujur. Ustadz Abdul masuk kelas dan mengawalinya dengan membaca do’a sebelum belajar secara bersama-sama. Setelah itu Ustadz Abdul berkata: “Anak-anak semuanya, ketika kita akan memulai sesuatu seharusnya kita membaca do’a dan diawali dengan basmalah supaya kita diberi keberkahan dan terhindar dari godaan syetan yang terkutuk. Nah sekarang siapa yang tahu do’a mau tidur?”.
Udin pun mengacungkan tangannya dan langsung berkata: “Bismillahi Allohumma Jannibna Syaithon Wajannibi Syaithona marozaktana”. Saya melihat do’a tersebut di atas kasur dan menghafalnya kemarin malam saat tidur dengan Ayah dan Bunda. Apakah benar itu do’a nya pa Ustadz?”
Pa Ustadz (bingung dan kaget) menjawab: “itu adalah do’a hendak tidur untuk orang tua kita atau untuk orang yang sudah menikah, kalau untuk seumuran kalian hendaknya membaca “Bismikalloohumma Ahyaa Wa Amuut”.
Setelah Ustadz Abdul menjelaskan tentang do’a hendak tidur, beliau melanjutkan mengajarnya.
Ustadz: Syurga adalah tempat yang sangat indah, penuh kenikmatan, bersih, banyak bidadari yang cantik dan pemuda yang sangat tampan dan lain sebagainya. Syurga ini bagi orang yang dirumahnya selalu bersih (baiti jannati) dan nyaman.
Udin: Kalau begitu saya dan keluarga tidak dapat masuk ke syurga (sambil menangis)?
Ustadz: Emangnya kenapa?
Udin: Rumah saya suka kumuh, ibu saya selalu sibuk tidak suka bersih-bersih, bapak saya suka yang bau seperti jengkol dan saya suka dijelek-jelekan sama teman, meskipun saya jelek tapi tidak tampan kan pak.
Ustadz: Bukan begitu udin, rumahmu nanti di syurga akan menjadi rumah mewah jika dipakai untuk ibadah, ibumu yang sibuk akan masuk syurga jika sibuknya dipakai untuk ibadah.
Hilman: Kalau mukanya yang jelek pak?
Ustadz: yang jelek itu mukanya, hati dan sifatnya yang baik akan menutupi wajahnya sehingga menjadi orang tampan. Dan ingat syurga itu ada di telapak kaki ibu. Nah sekarang siapa yang mau ikut ke syurga? (semuanya mengacungkan tangan, kecuali udin yang terus menangis)
Udin: maaf pa saya tidak bisa ikut, karena kata ibu saya sepulang ngaji harus langsung beli jengkol untuk ayah. Tapi kenapa ya pa, kemarin saya lihat di telapak kaki ibu hanya ada garis-garis (rorombeheun) saja, tidak ada syurga.
Ustadz: Udin…. Udin… Udin.