Diskusi Nawacita Bidang Ekonomi Demi Kemajuan Bangsa
Pasca meraih kemenangan atas peperangan melawan penjajahan 73 tahun yang lalu, rupanya hari ini bangsa kita masih harus berjibaku melawan peperangan ideologi dan hoax, salah satunya. Dari mulai sejumlah opini yang menyatakan ketidakpuasan akan kinerja pemerintah hari ini, hingga asumsi bahwa pemerintah telah menerbitkan perpres yang terindikasi dapat mempermudah masuknya TKA (Tenaga Kerja Asing) yang dapat mengancam kesejahteraan tenaga kerja lokal turut memanaskan iklim hajat demokrasi 2019 mendatang.
Sebagai wujud perhatian, sekelompok anak muda yang tergabung dalam Komunitas generasi milenial pecinta seni kota bandung merasa tertarik untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terutama generasi muda, agar memiliki sensitivitas terhadap isu kekinian, terlebih yang berpotensi menciptakan polarisasi di tengah masyarakat.
Acara dikemas dalam bentuk Diskusi Interaktif dengan tema :” Mengapresiasi Nawacita bidang ekonomi demi kemajuan bangsa” dan Pentas Stand Up Comedy.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Lili Padi Resto, Jl. Talaga Bodas Lengkong Kota Bandung yang digelar pada sabtu malam 27 Oktober 2018. Dengan menghadirkan para komika indo bandung terbaik dan salah satu narasumber intelektual muda Nahdlatul Ulama Deni Ahmad Haidar yang akrab disapa Kang Deni.
“Ada beberapa tujuan sederhana yang hendak dicapai dari kegiatan ini, diantaranya memunculkan kewaspadaan dan kesadaran generasi milenial terhadap penyebaran isu-isu propaganda negatif, yang dapat menyuburkan opini negatif tentang capaian kinerja pemerintah di bidang ekonomi. Bahkan nanti diakhir acara akan kami gelar juga deklarasi dukungan nawacita jilid II.” Ujar Nurul selaku koordinator Acara.
Partisipasi aktif dalam diskusi akan mampu mendorong para generasi muda untuk meredam dan mengkounter isu negatif tentang pembangunan ekonomi nasional.
“Terang sekali, perpres 20/2018 yang diterbitkan pada masa pemerintah ini bertujuan meningkatkan iklim investasi nasional sehingga dapat berbanding lurus dengan peningkatan kekuatan ekonomi nasional. Dengan adanya penyederhanaan ijin bagi para KTA dan tanpa menghilangkan kewajiban yang harus ditempuh bagi para TKA yang akan bekerja di Indonesia. “ ,ungkap kang Deni dalam diskusinya.