SEPEKAN TAHLIL, ISTIGHOTSAH DAN TABLIGH AKBAR

Pacet, Ridwan – Memperingati Haul ke 20 digelar secara meriah di halaman Yayasan Manggala Putera Pondok Pesantren Al-Istiqomah Maruyung, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung, sejak Jumat hingga Kamis (25-31/10/2024). Acara ini mengusung tema “Sepekan Tahlil Istighotsah, dan Tabligh Akbar,” yang mengundang ribuan peserta jamah dari berbagai kalangan. Terutama para tokoh kiai
Dalam kesempatan tersebut, hadir Calon Bupati Bandung Nomor Urut 2 itu berbagi doa dan harapan agar nilai-nilai yang ditanamkan oleh Almarhum KH. Ali Imron terus hidup dalam masyarakat. Setelah memberikan sambutan, Kang DS melanjutkan ziarah ke Makam Kramat Lembur Awi, mengenang jasa dan pengabdian KH. Ali Imron kepada umat.
“Kegiatan haul ini tidak hanya menjadi ajang peringatan, tetapi juga memperkuat ikatan komunitas dan mengingatkan pentingnya nilai-nilai spiritual dalam kehidupan sehari-hari. Dengan semangat yang menyala, masyarakat berharap agar warisan dan ajaran Alm. Almagfurllah KH. Ali Imron Bin Mama Muhammad Faqih terus dapat dirasakan dan diamalkan di tengah-tengah kehidupan modern saat ini, ” ungkap Kang DS.
Setiap malam selama sepekan ini, acara diisi dengan tahlil dan tawassul yang dipimpin oleh para sesepuh pondok pesantren. Kemudian, acara dilanjutkan dengan Mauidhoh Hasanah yang diisi oleh tiga muballig Kiai setiap malamnya. Keberadaan acara ini menciptakan suasana yang khusyuk dan penuh berkah bagi para jamaah yang hadir.
KH. Ali Imron dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam dunia pesantren di Jawa Barat. Sebagai Mustasyar PWNU Jawa Barat, almarhum memiliki peran signifikan dalam pengembangan dakwah dan pendidikan Islam. Lahir pada 15 Oktober 1936, KH Imran merupakan putra keempat dari sembilan bersaudara dari pasangan KH. Muhammad Faqih dan Hj. Maryamah.
Sifat beliau yang lemah lembut, bijaksana, dan tegas dalam prinsip menjadikannya sosok panutan bagi banyak orang. Pendekatan dakwahnya yang mengedepankan sosiologis kultural menjadi salah satu ciri khas yang membedakan beliau dari tokoh lainnya. Afiliasinya dengan Nahdlatul Ulama (NU) mencerminkan komitmennya dalam memajukan nilai-nilai Islam di masyarakat.
Selain mengasuh Pondok Pesantren Baitul Arqom, KH. Ali Imron juga mendirikan Pondok Pesantren Al-Istiqomah Maruyung. Dalam pengelolaan pesantren Mahad Baitul Arqom beliau dibantu oleh saudara dan keponakan, termasuk tokoh-tokoh seperti KH. Taufiq Abdul Hakim dan Alm. KH. Yusuf Salim Faqih, Alm. KH. Madani Sulaiman, KH. Khobir Hasan, KH. Fuad Musthofa Hasan yang turut mengembangkan pendidikan di wilayah tersebut.
Saat ini, kepemimpinan Pondok Pesantren Al-Istiqomah Maruyung dilanjutkan oleh putra-putri beliau, antara lain KH. Ahmad Fauzi Imron dan KH. Ahmad Faisal Imron. KH. Ahmad Lutfhi, KH. Ahmad Fahmi, KH. Ahmad Fuad Rukhiyat dan Lainnya. Keberlangsungan pendidikan dan dakwah di pesantren ini menunjukkan dedikasi keluarga KH. Ali Imron dalam meneruskan warisan ilmu dan nilai-nilai luhur kepada generasi mendatang.
Pada malam keempat peringatan haul, tadi malam ribuan jamaah memadati lokasi acara, menunjukkan antusiasme yang tinggi meskipun acara berlangsung hingga menjelang subuh. Kehadiran masyarakat yang konsisten selama sepekan menunjukkan betapa besar pengaruh KH. Ali Imron di hati umat.
@ridwan ch madris