LTM NU Bogor Giat Dakwah Maulid Tingkatkan Kecintaan Kepada Rasulullah
Perjalanan hidup seorang muslim tidak bisa lepas dari kecintaan kepada sosok yang memiliki sifat melebihi dari dirinya, sosok yang dicintainya harus memiliki kesempurnaan baik dari sisi jasmaniah maupun ruhaniyah. Kecintaan yang tertanam itu merupakan sebuah karunia agung yang telah diberikan oleh Allah Swt, ketika disemai dirawat dikembangkan dengan baik, maka dapat membuka berbagai Rahmat dan keajaiban.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Sekretaris Lembaga Takmir Masjid LTM PCNU Kab. Bogor, H. Abdul Hadi Hasan, Lc dalam Mauidzah Hasanahnya pada Sabtu (24/11) saat menghadiri acara Maulid Nabi Saw dan Aqiqahan warga Nahdliyin di Kayu Manis, Pisangan Baru Utara, Jakarta Timur.
Dia melanjutkan kecintaan terbaik adalah mencintai Rasul Saw dengan mengenalnya secara mendalam, ” Bulan Rabiul Awwal merupakan momentum terbaik untuk terus menggali pengetahuan terkait sosok manusia paling sempurna, penyelamat umat manusia, khatamul Ambiya wal Mursalin, Nabi Muhammad Saw. Jika kita mengenalnya dengan benar dilandasi dengan Argument Aqli dan Naqli maka Mahabbah atau kecintaan kepada Nabi akan kokoh dijiwai.” Ucap Kang Hadi.
Dia menegaskan bahwa Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib pernah berkata, “Sesungguhnya Allah Swt telah mengutus Nabi Muhammad Saw pada masa Fattah, dimana bangsa Arab tidak memahami baca dan tulis, juga pada saat tidak ada satupun Bangsa Arab yang mengklaim kenabian, Nabi saw berasal dari sumber kemuliaan, dimana pohon nasabnya merupakan akar para Nabi dan Rasul, Nabi saw hidup dengan kesederhanaan dan memiliki sifat unggul diantaranya sangat dermawan dan penyayang.”
” Sayidina Ali bin Abi Thalib sama dengan para Khalifah lainnya yang begitu dekat dengan Nabi Saw dan senantiasa mencatat sepakterjang kenabian hingga abadi. Hal itu terwujud karena kecintaanya kepada sosok Rasul Saw kitapun jika mencintainya akan melakukan apapun baginya, demi meraih cinta dan syafaatnya, diantaranya akan giat melakukan syiar Maulid.” Kata Kang Hadi.
Acara Maulid dan Aqiqahan dimulai dengan Istigotsahan, Yasinan dan pembacaan Rawi yang berisi untaian syair indah terkait Nabi Saw. Semua dipimpin oleh Ustadzah setempat, ditengah untaian pembacaan Rawi sesekali sholawatan, baca qosidah dengan kemerduan serta diiringi deru musik Marawis dan diakhiri dengan doa penutup oleh Kang Hadi.