Maulid Nabi itu Mujizat Terbesar yang Memberi Kebahagian pada Umat
Arti dari mukjizat adalah suatu hal yang luar biasa, ajaib, diluar kelaziman.
Banyak mukjizat para Nabi terdahulu yang kita ketahui. Namun mukjizat tersebut hanya tinggal nama, dan selesai pada masanya.
Namun hal berbeda ada pada mukjizat Nabi kita.
mukjizatnya terus terjaga, paling terasa, bahkan sampai kini, dan periode kurun waktu selanjutnya, mukjizat Nabi kita akan terus ditemukan, hadir lagi, dan selalu saja ada mukjizat baru yang muncul mengetarkan dunia, sesuai kemajuan tehnologi yang bisa membuktikannya.
Siapa yang menemukan mukjizat-mukjizat Nabi kita itu ?
Sebagian memang sudah nyata dan disepakati bersama sedari awal.
Seperti Al Qur’an, peristiwa Isra Miraj, Bulan terbelah, merupakan peristiwa mukjizat yang terjadi di jaman Nabi, dan kita meyakininya.
Lalu Pembuktian mukjizat setelah Nabi Wafat yang baru ditemukan belakangan itu bagaimana ?
Seperti temuan mukjizat yang dalam dekade ini dibuktikan para ilmuwan, sehingga sebagian diantaranya mengakui kebenaran Al Qur’an itu sendiri.
Keistimewaan air do’a yang sebelumnya di anggap Bid’ah oleh sebagian Muslim, ternyata setelah dibuktikan oleh ilmuwan Jepang, Masaru Emoto, apa yang sejak lama di yakini umat, bahwa air doa itu bisa menjadi unsur penguat energi, dan media penyembuh, ternyata nyata, dan memang bisa dibuktikan secara ilmiah bukan ilmu klenik, yang dianggap Bid’ah.
Begitupun mukjizat qur’an soal adanya sungai bawah laut, yang benar ada, hasil temuan dari ilmuwan Francis yang akhirnya mengakui kemukjizatan Al Qur’an itu nyata.
Lalu yang terbaru, suara Bintang yang seperti mengetuk pintu, seperti yang diberitakan dalam surat At-Tariq yang tidak hanya memberi makna bintang yang bersinar, namun mengandung pesan tersirat akan bintang yang menghasilkan bunyi seperti orang yang mengetuk pintu, telah di buktikan ini oleh seorang astronot China, bernama Yang Liwei yang mendengar suara ketukan dari bintang pulsar ketika ia berada di ruang angkasa.
Ditemukan, dan dibuktikannya mukjizat Nabi, dalam kurun waktu yang muncul belakangan, hanya Allah hadirkan pada orang-orang yang terlibat dalam memikirkan, mendalami, dan orang yang berpikir kritis, yang akhirnya menemukan mukjizat dari Nabi kita Muhammad SAW tersebut.
Bahkan Allah terbuka, saking maha pengasihnya, temuannya itu malah ditemukan oleh orang di luar Islam !
Lantas bagaimana dengan orang islamnya sendiri ?
Yaa, dikita sangat dimaklumi, masih banyak umat terjebak pada berpikir non produktif !
Ditemukan banyak muslim berkecenderungan berperang dalam masalah perbedaan Khilafiyah yang dibesar-besarkan oleh sekelompok mereka sendiri.
Seperti halnya air do’a, sebelum di temukan bukti, hal itu sebelumnya di anggap Bid’ah.
Sehingga meladeni hal ini, habis waktu sia-sia tidak produktif, terus berpolemik, dan berkubu, yang akhirnya, salah satunya merasa paling benar, merasa jadi pemenang, padahal perbedaan di Islam adalah rahmat sebenarnya.
Mukzijat kehebatan Nabi, maupun kebesaran Agama Allah ini, seperti bunga yang mekar bersemi pada kurun waktu-waktunya.
Sehingga dengan demikian, umat terus dikuatkan, dan dikokohkan keimanannya dengan temuan-temuan Mukjizat Nabi yang terus hadir itu.
Lalu bagaimana dengan Maulid Nabi yang diperingati oleh Umat Muslim, Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, selalu di peringati pada tanggal 12 Rabiul Awal. Perayaan Maulid Nabi ditetapkan berdasarkan hari lahir Nabi Muhammad SAW, yaitu 12 Rabiul Awal Tahun Gajah atau sekitar tahun 570 masehi. khususnya dikalangan masyarakat Nahdatul Ulama di Indonesia Maulid Nabi adalah peristiwa sakral?
Diperingati karena keistimewaannya.
Dirayakan karena ada nilai edukasi, yang menunjukan adanya kekuasaan Allah yang Maha Akbar, yang menjadikan setiap takdir hebat, selalu membawa kegembiraan.
Kembali pada ke Mukjizatan Nabi kita, yang di gelorakan pertama kali oleh Shalahuddin Al Ayyubi. Dengan maksud membakar semangat, mengelorakan daya juang jihadnya kaum Muslimin, dalam rangka menghadapi perang salib melawan kaum Salibis dari Eropa yang telah merebut Yarusalem dan mendudukinya.
Dan perang melawan tentara salib itu, merupakan perang terpanjang, terberat, dan terlama yang memerlukan keajaiban, atau Mukjizat Nabi untuk hal ini.
Maka untuk membangun kedekatan Spiritual dengan Nabi, Shalahuddin Al Ayyubi pun menghadirkan peringatan Maulid Nabi, yang menginggatkan peristiwa besar sebelum Nabi terlahir, dimana tentara bergajah Abrahah pun, hancur lebur sebelum peristiwa Nabi terlahir, serta kelahirannya membuat bahagia seluruh keluarga pemuka Quraisy kala itu, dimana saat kelahirannya sang Nabi ini, Alam memberi tanda, dengan robohnya 14 pilar istana Khosrau di Persia, Api yang biasa disembah oleh para penganut ajaran Majusi padam setelah 1000 tahun menyala, air danau Sawat yang dikultuskan orang-orang Persia menjadi surut, berhala yang berada di sekeliling Ka’bah runtuh.
Itulah peristiwa luarbiasa yang terjadi pada saat kelahiran sang Nabi, sehingga Shalahuddin Al Ayyubi sebagai panglima perang Islam yang saat itu sedang melawan tentara Salib, merasa perlu menghadirkan Mukjizat keistimewaan Nabinya, dengan memperingati kelahirannya.
Maka Alhamdulillah, Mukjizat Maulid Nabi, terus hidup sampai saat ini.
Setelah sebelumnya di munculkan oleh Panglima Perang Islam yang tak hanya membangkitkan semangat juang, dan jihad pasukan Islam saat itu, hingga berhasil merebut Yerusalem, sebagai kota Suci kedua umat Muslim, dan semangat lainnya juga, adalah menghadirkan kegembiraan pada umat Islam yang meyakini keistimewaan Mukzijat Nabinya, dengan perayaan Maulid Nabi ini.
Bisa dibayangkan, kita berpikir kritislah…
Andai Salahuddin Al Ayyubi tidak berpikir cerdas menghidupkan Maulid Nabi, setelah 3 abad terus terjadi perang, jutaan manusia mati karena perang dan penyakit, tak akan pernah ada penaklukan kembali Yerusalem yang telah di rebut tentara Salib…sebab lelahnya pasukan Islam dalam pertempuran, peperangan yang menyita semangat juangnya.
Andai saudara se Islam kita menyatakan Maulid itu Bid’ah, sanggupkah ia berperang dalam waktu satu bulan penuh, setiap hari, seperti berperangnya salahuddin Al Ayyubi, yang berjuang melawan tentara salib selama 20 tahun masa hidupnya ?
Bisakah mereka yang gampang menyatakan Bid’ah pada perayaan Maulid Nabi itu, menghadirkan Mukjizat pada masa kritis dalam situasi terus berperang ?
Lalu bisakah ia menghadirkan kegembiraan ?
Hingga pasukan perang Islam, kembali mendapatkan daya juang, dan semangat berperangnya kembali berkobar luarbiasa !
Pastinya, siapapun pada masa ini, akan sangat gampang menyela ! Membid’ahkan amalan saudaranya sesama Muslim !
Namun sulit untuk membuat hal yang luarbiasa, spektakuler, dalam membangkitkan semangat juang jika itu terjadi pada masa Salahuddin Al Ayyubi.
Bahkan bisa jadi juga, ia tergolong manusia lemah, yang gampang lari dari medan perang, saat tentara Salib seperti yang diprovokasi Raynald mengancam akan menyerang kota suci Makkah dan Madinah, dengan aksi awalnya menjarah karavan jamaah haji pada tahun 1185…
Karena lemah, dan semangat jihad tentara Islam meredup, akhirnya tentara Salib berlanjut bisa merebut Makkah, dan Muslim akhirnya terpuruk karena tidak memiliki semangat perlawanan karena lelahnya berperang.
Bersyukurlah kita selalu disemangati sang Nabi.
Bersyukurlah kita memiliki Pahlawan seperti Salahuddin Al Ayyubi.
Sehingga hal itu tidak pernah terjadi.
Walau ia (Nabi ) telah tiada, namun memperingati hari lahirnya, yang di sebut Maulid Nabi itu, kita umat ini, akhirnya, selalu memiliki persatuan, kekuatan, semangat, dan kegembiraan tak terkira, seperti kegembiraan pada masa awal Nabi dilahirkan, dan seluruh keluarganya, Bani Hasyim Quraisy bergembira, bersuka cita, dan alampun sampai merayakannya.
Lalu karena kita merasa Zaman Nabi, Maulid tidak pernah dirayakan, dan kita mengumpat, mencela!
Apakah kita lupa, Nabi sendiri selalu merayakan kelahirannya dengan berpuasa disaat hari lahirnya !
Maka nikmat Maulid mana yang tidak kita syukuri…Andai kelahiran kita saja kita peringati, akan sangat naif jika kelahiran Nabi tidak kita peringati dengan doa, sholawat, pujian, dan kebersamaan dengan saudara-saudara Islam kita, yang meyakini, Maulid Nabi ini adalah Mukjizat terbesar Nabi, yang memberi kita rasa bangga, rasa cinta yang besar pada Nabi kita, dan kebahagiaan yang tak terkira.
Selamat Merayakan Maulid Nabi besar Muhammad SAW, untuk kita semua.
Selalu berbahagia, semoga tercurah rahmat keberkahan, dan keistimewaan, aamiin.
Alhamdulillah.
Semoga Bermanfaat.
Bambang Melga Suprayogi M.Sn