Nahdliyin Bojong Gede, Bogor Meraih Berkah Dalam Lomba Festival Sholawat Nusantara
Festival Sholawat Nusantara ( FSN) adalah perayaan untuk mengagungkan dan memuji Nabi Muhammad SAW dengan berbagai ekspresi seni. Selain beragam cara menyanyikan, sholawat juga diperkaya dengan berbagai tangga nada, bahasa daerah, dan tradisi dalam merayakannya. Sholawat di nusantara telah ada sejak sebelum negara Republik Indonesia berdiri. Maka warna kedaerahan begitu kuat membangun ciri khas yang membedakan ekspresi sholawat di sebuah daerah dengan daerah yang lain.
Festival Sholawat Nusantara bertujuan untuk mengangkat kembali, merevitalisasi dan menggali berbagai ekspresi sholawat di berbagai daerah di Indonesia dalam sebuah format kompetisi. Tujuannya bukan untuk mempertandingkan siapa yang terbaik, tetapi untuk memberi ruang seluas-luasnya bagi seni sholawat dalam panggung daerah dan nasional.
Kompetisi akan dilakukan berjenjang sejak tingkat kecamatan, kabupaten, propinsi, dan nasional. Salah satu perayaan Festival Sholawat Nusantara tingkat kecamatan yang telah diselenggarakan beberapa hari lalu adalah FSN di kecamatan Bojonggede, Kab. Bogor. Kyai Agus Riadi ( Ketua LTMNU Kab. Bogor ) didaulat sebagai ketua panitia sekaligus penanggung jawab FSN Kecamatan Bojong Gede setelah melakukan beberapa koordinasi dengan Pihak Camat, Kades dan Tokoh Masyarakat setempat serta Beberapa Kyai NU pada akhirnya sepakat menyelenggarakan FSN pada Sabtu, 21 April 2018 lalu. Perhelatan lomba FSN dihadiri oleh para tokoh setempat, alim ulama dan puluhan peserta lomba yang mewakili Yayasan, Masjid, Madrasah maupun Majlis Ta’lim serta masyarakat Bojong gede yang sengaja datang demi meraih keberkahan dan mengamalkan perintah Allah SWT dan Rasul Saw.
Pada saat pembukaan acara Lomba KH. Abdul Basith (Ketua RMI PCNU Kab. Bogor), dalam kata sambutannya menyampaikan bahwa Sholawatan harus dikenalkan sejak dini kepada putra-putri kita, kita harus gali seni islami Nusantara ini dan kita harus latihan terus agar kedepannya dapat tampil secara maksimal di tingkat Kabupaten dan Nasional. Kemenangan hanya Dapat diraih dengan berlatih secara tekun dan terus menerus. Diantara metode pembelajaran terbaik adalah mengamalkan learning by doing, yaitu kita harus terus belajar sambil mempraktikan, karena jika belajar sebatas berteori belaka maka hasilnya tidak akan maksimal, apalagi ini kaitannya dengan bersholawat, dibarengi penguasaan seni Hadrah, marawis dan rebana.