Nasihat Mbah Maimoen Di Malam Hari Raya
“Sak makendut-makendute santri ojo nganti ora ngurip-urip malem riyoyo loro, paling gak sholat sunnah ba’diyah isya’ rong roka’at, ditambah sholat witir sak roka’at, supoyo atine ora mati ing dalem dino akeh ati podo mati”.
“Senakal-nakalnya santri jangan sampai tidak menghidupkan dua malam hari raya (‘idul Fithri dan ‘idul Adlha) dengan melaksanakan sholat sunnah minimal dua roka’at setelah isya’ dan satu roka’at witir, agar hati tidak mati pada saat hati banyak yang mati”.
Inilah pesan dari Mbah Kyai Abdul Karim Lirboyo atau yang lebih dikenal dengan sebutan “Mbah Manab”.
Pesan ini sering diutarakan oleh Mbah Maimoen Zubair, salah satu santri senior Mbah Manab.
Pesan tersebut cocok dengan hadist:
من أحيا ليلتي العيد لم يمت قلبه يوم تموت القلوب
Ulama’ menafsirkan bahwa matinya hati adalah ketika hati tersebut cinta akan dunia.
Cara menghidupkan malam hari raya minimal dengan melakukan sholat isya’ dan subuh berjama’ah. Lebih bagus bila ditambah dengan sholat ba’diyah isya’ dan witir. Dan lebih sempurna lagi adalah melakukan ketaatan di sebagian besar malamnya.
Tahukah Anda apa itu santri makendut?
Santri makendut, begitulah sebutan beliau untuk santri yang suka ngeyel dan meminta hal yang ringan-ringan saja, terkait Ibadah khususnya entah itu sholat ataupun puasa.
Menghadapi santri model seperti ini, beliau dengan gamblang mengguyoni mereka dengan guyonan yang khas beliau: “Oh ancen santri makendut!”
Disaat menjelaskan suatu ibadah sunnah terutama sholat sunnah muakkadah, beliau dawuhan: “Nek ora mampu Sholat semunu, setahun cukup Sholat Sunnah Rong rokaat ba’diyah isya’ ditambah Sholat witir sak rokaat pas wengine riyoyo loro. Wes cukup iku tok!”.
Terkait asal pemilihan kata makendut beliau menyampaikan dadi santri kok makendut, ora tau nyebut (Allah) Nek turu dut dut (kentut), sembari terkekeh.
Di selipan guyonan ini, terdapat sebuah hal yang sangat penting. Hal ini karena pesan ini tidak hanya sekali dua kali beliau dawuhkan, melainkan berulang ulang.
Hal itu menunjukkan pentingnya memperhatikan suatu amalan yang dilakukan pada saat dan waktu kebanyakan manusia lalai.
_________
HIDUPKAN MALAM HARI RAYA!!!
Nabi Muhammad SAW bersabda: Barangsiapa menghidupkan malam Idul Fitri dan malam Idul Adlha, hatinya tidak akan mati, di hari matinya hati. (Ia akan diselamatkan dihari kiamat dan dijaga dari mati su’ul khotimah) HR.Thobaroni
🌷 Amalan malam hari raya:
1⃣ Disunnahkan ketika malam hari raya setelah waktu Maghrib untuk mandi.
2⃣ Membaca doa ini setelah shalat sunah ba’diyah Maghrib:
يا ذا الجلال والإكرام يا ذا الطٙول يا مصطفيا محمدا وناصره صل على سيدنا محمد وال سيدنا محمد واغفر لى كل ذنب أذنبته ونسِيته أنا وهو عندك فى كتاب مبين.
Ya dzal jalaali wal Ikrom Ya dzatthouli Ya musthofiyan Muhammadan wanaashirohu sholli ‘ala sayyidinâ Muhammadin wa aali sayyidinâ Muhammadin waghfir lii kulla dzanbin adznabtuhu wanasiituhu ana wahuwa ‘indaka fii kitaabin mubiin.
Kemudian sujud (dengan niat sujud syukur) dan membaca:
أتوب إلى الله
Atuubu ilallooh 100 kali.
Kemudian minta hajatnya mustajab insha Allah.
3⃣ Sholat Isya’ berjama’ah dan meniatkan diri untuk jama’ah Sholat Shubuh pada besoknya. Atau memperbanyak sholat sunnah dan bacaan2 dzikir.
4⃣ Barangsiapa yang membaca:
سبحان الله وبحمده
Subhaanallooh wabihamdihi 300x
dan ia menghadiahkan untuk muslimin yg sudah wafat, maka seribu cahaya akan masuk di setiap kuburan, dan Gusti Allah akan memasukkan seribu cahaya ke kuburnya jika ia meninggal.
5⃣ Wasiyat KH Abdul Karim Lirboyo kediri: “Senakal-nakalnya santri jangan sampai tidak menghidupkan dua malam hari raya (Idul Fithri dan Idul Adlha) dengan melaksanakan sholat sunah minimal dua rokaat setelah Isya’ dan satu rokaat witir”
🌷 Amalan pada hari raya:
1⃣ Syaikh Al Wanna’i dalam risalahnya: Barangsiapa membaca istighfar seratus kali (100x) setelah Sholat Shubuh di pagi Hari Raya, maka akan dihapus dosa-dosanya di dalam buku catatannya, dan pada hari kiamat akan aman dari siksa.
2⃣ Masih dari Syaikh Al Wanna’i: Barangsiapa membaca:
سبحان الله وبحمده
subhaanallooh wabihamdihi 100x pada Hari Raya, dan menghadiahkan pahalanya untuk ahli kubur, maka para ahli kubur berkata,”Wahai Dzat Yang Maha Penyayang, rahmatilah ia, dan jadikanlah ia ahli surga”.
3⃣ Syaikh Az Zuhri berkata: Sahabat Anas r.a. berkata, Nabi SAW dawuh: Barangsiapa di dua Hari Raya mengucapkan:
لَااِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ،لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيْتُ وَهُوَحَيٌّ لاَ يَمُوْتُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْر
Laa ilaaha illallohu wahdahu la syariika lah, lahul mulku walahul hamdu yuhyii wayumiitu wahuwa hayyun laa yamuutu biyadihil khoiru wahuwa ‘alaa kulli syaiin qodiir.
sebanyak 400 x sebelum sholat ‘Ied, maka Gusti Allah SWT akan menikahkannya dg 400 bidadari, seakan memerdekakan 400 budak, dan Gusti Allah SWT mewakilkan para malaikat untuk membangun kota-kota dan menanam pohon-pohon untuknya di hari kiamat.
Beliau Syaikh Az Zuhri berkata: “Aku tidak pernah meninggalkannya semenjak aku mendengarnya dari Sahabat Anas r.a. Dan Anas r.a. dahulu jg berkata: “Aku tidak pernah meninggalkannya semenjak aku mendengarnya dari Nabi SAW.”
Dari kitab Al-baladul Amin dan Kanzun Najah Wassuruur.
Wallohu A’lam Bishshowaab.
Sumber: KANTHONGUMUR & Ubaidillah Arsyad