Santri dan Pramuka Pesantren Al-Hamidiyah Kiai Achmad Sjaichu
LTN NU Jawa Barat, Abdul Mun’im – Pesantren yang didirikan oleh Kiai Achmad Sjaichu pada tahun 1988 hingga kini menjadi pesantren yang memadukan pembelajaran STEAMMI (Science, Technologi, Engineering, Art, Math, Montessori Islamic) dan Santri KITAB (Komunikatif, Inovatif, Terbuka, Argumentatif, Berintegritas/Berakhlakul karimah). Walau sudah modern namun tetap menjunjung tinggi pembelajaran kitab turots Nusantara.
Hampir di setiap Pesantren bahwa santri dan pramuka merupakan salah satu model. Yang siap untuk mengabdikan dirinya tanpa batas.
Santri tidak lepas dari pengabdiannya terhadap Kiai dan Ustadznya, terutama saat berada di masyarakat maka santri yang sudah terparti jati dirinya akan senantiasa memberikan manfaat untuk banyak orang.
Begitu pula bagi sosok pramuka sejati maka akan siap untuk memberikan dharmanya dan membaktikan dirinya.
Adapun Tema Hari Pramuka ke-61 Tahun 2022 yaitu ‘Mengabdi Tanpa Batas untuk Membangun Ketangguhan Bangsa’.
Di Pesantren Al-Hamidiyah para santri baik putra maupun putri selalu membacakan Jati Diri Santri, yang merupakan sebuah akronim dari :
- Sederhana berjiwa mandiri
- Anti kekerasan rendah hati
- Nalar dan hati saling melengkapi
- Tangguh dan percaya diri
- Rajin belajar dan mengaji
- Ikuti aturan, disiplin diri
Nilai-nilai kesantrian yang dirumuskan oleh Prof Dr KH Oman Fathurahman M. Hum selaku Pengasuh Pesantren Al-Hamidiyah
“Santri haruslah memiliki jati diri, sehingga dimana pun mereka berada hal-hal tersebut terus terpatri dalam kehidupannya,” Ucap Professor Filologi FAH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kepada para pembina asrama putra maupun putri.
Sosok Pengampu Channel Ngariksa ini berharap santri Al-Hamidiyah dapat dan dengan sadar menjalakan semua itu. Hal ini akan mempengaruhi masa depannya.
Pramuka Pesantren Al-Hamidiyah dalam perjalanannya telah banyak menorehkan sejarah. Hal ini sering kali diungkapkan oleh kakak Saiful Anam selaku alumni sekaligus kakak Mabigus di Pesantren Al-Hamidiyah 2020 yang selalu mengingatkan dengan semboyan yakni :
انا كشاف وأنا مسلم
“Saya Pramuka dan Saya Muslim,” Tutur Kepala Seksi Bimas Islam Kantor Kemenag Kota Jaksel arta Selatan.
Mengintegrasikan kepramukaan dan kesantrian. Sebetulnya keduanya telah menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan. Karena nilai-nilai yang ditanamkan dalam pramuka juga merupakan nilai-nilai yang sejatinya didapati dari values keislaman.
Dalam dunia internasional, Pramuka disebut dengan istilah “Kepanduan” (Boy Scout), (كشافة). Gerakan Pramuka memiliki kode Kode Kehormatan Pramuka, sebagaimana yang tertuang dalam Anggaran Dasar Pramuka, Gerakan Pramuka memiliki Kode Kehormatan yang terdiri atas janji yang disebut Satya dan Ketentuan Moral yang disebut Darma Kode Kehormatan Pramuka disesuaikan dengan golongan usia dan perkembangan rohani dan jasmaninya, yaitu: Kode Kehormatan Pramuka Siaga terdiri atas Dwisatya dan Dwidarma. Kode Kehormatan Pramuka Penggalang terdiri atas Trisatya Pramuka Penggalang dan Dasadarma. Kode Kehormatan Pramuka Penegak dan Pandega terdiri atas Trisatya Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dan Dasadharma. Kode Kehormatan Pramuka Dewasa terdiri atas Trisatya Anggota Dewasa dan Dasadarma.
Al-Qur’an mengingatkan untuk menjadi hamba yang paling bertakwa, yaitu hamba yang pengandikan diri untuk tuhannya dan tentunya juga tidak lepas dari kesalehan sosialnya. Yang menjadi penyempurna sisi kemanusiaannya sebagaimana Nabi Muhammad SAW yang pengabdiannya tanpa batas, kepada siapa pun.
Karena beliau di utus sebagai juru selamat. Hal ini sebagaimana pada Surat Al-Anbiya Ayat 107
وَمَآ أَرْسَلْنَٰكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَٰلَمِينَ
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam”
Rasulullah SAW bersabda dalam haditsnya yang diriwayatkan dari Jabir
خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia (lainnya).”
Menarik sekali bahwa Nabi Muhammad SAW. Adalah sosok manusia ideal yang hidupnya penuh memberikan kemanfaatkan, bahkan sampai rela berkorban untuk keselamatan banyak orang, rela dirinya dicaci maki, difitnah, dimusuhi, dan tetap tangguh untuk selalu menghadapi semua ujian dan cobaan hidup.
Dan pada akhirnya beliau dapat dikenal oleh manusia sejagad raya bahwa beliau adalah manusia teladan sepanjang masa yang ajarannya dapat memberikan manfaat bagi kehidupan dunia juga akhirat.
Selamat hari pramuka yang ke-61 hendaknya bagi santri pramuka mengabdi tanpa batas untuk membangun ketangguhan bangsa.
Penulis : Abdul Mun’im Hasan (pembina Pramuka Penggalang Pesantren Al-Hamidiyah)