The news is by your side.

Tagar #MaulidNabi Jadi Topik Tren Indonesia

Jakarta, NU Online

Tagar Maulid Nabi (#MaulidNabi) memuncaki topik tren Indonesia pada media sosial Twitter sejak Senin (19/11) malam pukul 20.35, hingga Selasa (20/11) malam.

“Hastag #MaulidNabi sejak td malam msh bertahan di puncak trending topik Indonesia,” tulis pemilik akun @syukron_dosi pada Selasa (20/11).

Lebih lanjut, Pengasuh Madrasah Nupreneur ini menyatakan bahwa Hari Maulid Nabi Muhammad saw., menyatukan semua umat di Indonesia. Konten yang diunggah di media sosial pada hari itu penuh dengan kegembiraan. Hal tersebut, menurutnya sebagai wujud ekspresi cinta kepada Rasulullah SAW.

“Persatuan adalah kunci,” pungkasnya.

Sementara itu, aktivis Jaringan Gusdurian, Kalis Mardiasih juga turut meramaikan tagar tersebut. Sembari mengunggah sebuah vidio berdurasi satu menit tentang perjuangan Nabi Muhammad untuk kaum Hawa. Dalam keterangannya, kolumnis beberapa situsweb itu menulis “Hampir 1500 tahun lalu, manusia pilihan, manusia terbaik, Sayyidina Muhammad SAW menjadikan kemanusian perempuan utuh.”

Ada pula yang mengunggah potongan vidio Presiden Sukarno tengah berpidato pada perayaan Maulid Nabi di Istana Negara. Dalam vidio yang berdurasi satu menit itu, Bung Karno mengajukan pertanyaan yang ia jawab sendiri.

“Maulud Nabi, apa yang sebenarnya kita rayakan? Bukan sekadar Muhammadnya. Bukan sekadar dia itu dulu Nabi. Tidak. Yang kita rayakan sebenarnya ajaran, konsepsi, agama yang ia berikan kepada umat. Diberi oleh Tuhan. Via malaikat Jibril. Kepada Rasul. Rasul meneruskan lagi kepada umat yaitu kita. Itu yang kita rayakan!” tegasnya.

Bapak Proklamasi itu melanjutkan pidatonya, “Oleh karena itu, kita berkata, jikalau engkau benar-benar cinta Muhammad. Jikalau engkau benar-benar merayakan maulud Muhammad bin Abdullah. Jikalau engkau benar-benar merayakan Rasulullah yang punya hari maulid, kerjakanlah apa yang dia perintahkan! Kerjakanlah apa yang agama yang ia bawa! Kerjakan sama sekali! Agar supaya benar-benar kita bisa berkata kita telah menerima api dari agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw.”

Selain itu, tak sedikit dari warganet juga menulis shalawat dengan berbagai macam jenisnya. Ada yang mengunggah gambar syair yang dibaca pada saat berdiri atau yang biasa disebut mahal qiyam, hasil pengambilan dari kamera ponselnya. Ada juga yang menulis keterangan unggahannya dengang shalawat.

Di samping itu, akun @ayomondok juga tidak mau ketinggalan. Dalam keterangan foto yang ia unggah, ia menulis bahwa kelahiran Nabi sebagai rahmat bagi seluruh alam merupakan salah satu alasan kita memperingati kelahirannya.

“Tahukah anda kenapa Nabi Muhammad diperingati ketika beliau dilahirkan #MaulidNabi sedangkan ulama diperingati ketika meninggal dunia (haul) ? Karena Nabi Muhammad mulai dilahirkan sudah membawa rahmat bagi seluruh alam, #MaulidNabi.” (Syakir NF/Muiz)

Sumber : NU Online

Buku lain :

  • Antara Mbah Cholil Baureno dan Bojonegoro. Kontak pembelian : 0895 2851 2664 . Link resensi, klik.
  • Konspirasi Yahudi dan Rungkadnya Dinasti Ba’alwi. Kontak pembelian dan bedah buku : 0812 6143 8585. Link resensi, klik.
Leave A Reply

Your email address will not be published.