Tiga Kunci Wasathiyah Menurut Prof Quraish Shihab
Kedua, mengganti emosi keagamaan dengan cinta keagamaan. Penulis Tafsir Al-Misbah ini menyatakan, emosi keagamaan bisa menjadikan seseorang melanggar agamanya. Ia mencontohkan, seseorang rajin shalat tahajud dan yang lainnya tidak. Menurutnya, jika orang yang gemar tahajud ini tidak bisa mengubah emosi keagamaan menjadi cinta keagamaan, maka akan mudah menyalahkan orang yang tidak rajin sahalat tahajud.
Ketiga, selalu berhati-hati. Ia mengatakan, tidak ada satu kegiatan positif yang setan tidak datang kepada seseoeang, kecuali meminta seseorang tersebut untuk melebihkan atau menguranginya. Ia memberi contoh. Saat seseorang hendak memberikan uang 50 ribu ke pengemis, setan datang dengan membisiki. Bisikan itu berupa permintaan untuk melebihi atau mengurangi nilainya. “Boleh jadi dia (setan) berkata begini, ’50 ribu, waduh terlalu sedikit, tambah, dong’. Bisa jadi juga ngurangi, ‘terlalu banyak (50 ribu itu). Itu syetan begitu. Jadi harus hati-hati. Kalau tidak Anda tidak bisa menerapkan wasathiyah,” ucapnya.
Pewarta: Husni Sahal
Editor: Kendi Setiawan
Sumber: https://nu.or.id/post/read/114101/tiga-kunci-wasathiyah-menurut-prof-quraish-shihab?fbclid=IwAR27oZ61tk9AaOG5RUKVapewHMQYldIx81Xrz1T_yok2qKLX7BCq285ejVU
Konten adalah milik dan hak cipta www.nu.or.id
Buku lain :