Wakil Sekretaris LTN NU Kota Depok, Memprakarsai Dialog dan Silaturahmi Pemuda Lintas Agama
Depok – Belasan pemuda dari lintas agama dan kepercayaan di Kota Depok, serta dari organisasi kemasyarakatan menggelar dialog dan silaturahmi.
Silaturahmi dan dialog dimotori oleh Peace Leader Indonesia regional Jawa Barat yang bertempat di ruang aula Pura Tribhuana Agung di Jalan Kerinci Raya No.10, Abadijaya, Kec. Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat. Minggu (28/8/2022).
Hakim Hasan selaku inisiator dari dialog dan silaturahmi dengan memberi nama “Ngopi Damai Depok” menyampaikan, bahwa kegiatan hari ini merupakan silaturahmi dari beberapa teman–teman lintas agama dan kepercayaan serta ormas dan lembaga.
Ketua Nasional Peace Leader Indonesia, Redi Saputro mengatakan kondisi Kota Depok sebagai wilayah intoleran di Indonesia menurut beberapa lembaga survei.
Ucapan Redi tersebut merujuk hasil survei Setara Institute tahun 2021, yang mana Kota Depok menempati urutan paling bawah indeks kota intoleran.
Redi menjelaskan dengan melihat kondisi itu, sebagai pemuda perlu mengambil sikap tegas untuk mengawasi.
“Oleh karena itu, saya rasa penting untuk memperkuat jaringan lintas agama dan kepercayaan antar pemuda dalam rangka pengetahuan kebhenikaan, khususnya di kota Depok,” tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, ketua Regional Jawa Barat, Hakim Hasan menjelaskan salah satu penyebab Intoleran masuk melalui dunia pendidikan.
“Sebab, dunia pendidikan bila sudah banyak dimasuki kaum radikal, akan menjadi ancaman ke depan bagi kehidupan berbangsa dalam bernegara,” imbuhnya.
“Tujuan dilaksanakan silaturahmi ini adalah desakan dari teman-teman pemuda lintas agama dan kepercayaan guna menolak intoleran atau ujaran kebencian. Kami semua mau mendeklarasikan Depok Damai,” kata Hakim.
Berangkat dari silaturahim tersebut, membuahkan beberapa catatan dan komitmen para pemuda dari lintas agama dan kepercayaan yang hadir untuk berkegiatan, bukan hanya konsep dan teori belaka, maka harus aksi nyata.
Pemuda Hindu, Wayan Gede Sastra sangat senang dengan kehadiran teman-teman dari berbagai lintas agama dan kepercayaan, “kehadiran teman-teman ini merupakan hal yang harus ditindaklanjuti, berbagai teori dan konsep sudah kita bincang, tinggal aksi nyata yang harus kita aplikasikan”.
Penasehat pemuda Katolik Jawa Barat, Wiwit menjelaskan apapun yang bisa kita lakukan untuk kebersamaan di kota Depok ini, hal yang ringan dan membuahkan efek kemaslahatan di masyarakat.
“Hayo kita gerak dalam sekup kecil tapi bermanfaat untuk kemaslahatan bersama, jangan hanya besar dalam konsep, tapi tiada aplikasi”.
Hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan dari pemuda Konghuchu, Sekolah Kader Aswaja, Pergunu Kota Depok, Seknas Peace Leader Indonesia, STTDH Depok, PMII, KBMK Indonesia, Pemuda Katolik.
Pewarta : Abdul Mun’im Hasan