The news is by your side.

Akhlak Sebagai Umat Muslim Kepada Nabi Muhammad SAW

Rianto Agus Tinu – Sebagai seorang Muslim, kita percaya bahwa Nabi Muhammad SAW adalah manusia paling bermoral dan berbudi luhur yang pernah hidup di muka bumi. Salah satu cirinya yang paling menonjol adalah akhlaknya, yang mengacu pada kebajikan, kualitas, dan perilaku yang ia wujudkan sepanjang hidupnya. Nabi Muhammad SAW dikenal dengan kebaikan, empati, kemurahan hati, kejujuran, dan keadilannya. Ia juga seorang pemimpin hebat yang mampu membangun hubungan kuat dengan orang lain dan membawa kedamaian bagi umat Islam. Dia adalah orang terhormat dan rendah hati yang selalu mendahulukan kebutuhan orang lain di atas kebutuhannya sendiri. Nabi Muhammad SAW juga memiliki hubungan yang mendalam dengan Tuhan, yang memungkinkannya menerima wahyu dari surga dan membimbing umatnya. Beliau adalah teladan bagi umat Islam di seluruh dunia, dan akhlaknya menjadi inspirasi bagi umat Islam saat ini.

Pengertian Akhlak
Akhlak berasal dari kata Khuluqun yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat adalah sifat manusia yang terdidik oleh keadaan yang melekat pada jiwa manusia yang melahirkan perbuatan-perbuatan yang melalui proses pemikiran, pertimbangan, analisa dan ketangkasan dalam komunikasi dengan baik[. Sedangkan secara terminologi berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik, seperi contohnya bisa mengkomunikasikan sesuatu dengan baik, tidak berbohong, tidak berbuat curang, selalu jujur dalam pekataan dan perbuatan.

Kata akhlak diartikan sebagai suatu tingkah laku, tetapi tingkah laku tersebut harus dilakukan secara berulang-ulang tidak cukup hanya sekali melakukan perbuatan baik, atau hanya sewaktu-waktu saja. Seseorang dapat dikatakan berakhlak jika timbul dengan sendirinya didorong oleh motivasi dari dalam diri dan dilakukan tanpa banyak pertimbangan pemikiran apalagi pertimbangan yang sering diulang-ulang, sehingga terkesan sebagai keter-paksaan untuk berbuat. Apabila perbuatan tersebut dilakukan dengan terpaksa bukanlah pencerminan dari akhlak.

Akhlak Terhadap Nabi Muhammad SAW
Rasulullah SAW di utus kedunia ini dengan tujuan untuk menyempurnakan akhlak manusia, Nabi bersabda :
إِنَّمَا بُعِثْتُ ِلأُتَمِّمَ صَالِحَ اْلأَخْلاَقِ.
Artinya : “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak”. (HR. Ahmad dan Baihaqi)
Makna mengimani ajaran Rasulullah SAW adalah menjalankan ajarannya, menaati perintahnya. Ahlus sunnah mencintai Rasulullah SAW dan mengagungkannya sebagaimana para sahabat beliau mencintai beliau lebih dari kecintaan mereka kepada diri mereka sendiri dan keluarga mereka.

Di antara bentuk akhlak terhadap Nabi Muhammad SAW, Diantaranya :
a) Menghidupkan sunnah
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda yang menerangkan bahwa, kita sebagai umat muslim diperintahkan untuk menghidupkan sunah-sunah yang telah beliau wariskan.
“Barangsiapa yang menghidupkan satu sunnah dari sunnah-sunnahku, kemudian diamalkan oleh manusia, maka dia akan mendapatkan (pahala) seperti pahala orang-orang yang mengamalkannya, dengan tidak mengurangi pahala mereka sedikit pun.” (HR Ibnu Majah).

b) Taat Terhadap Nabi Muhammad SAW
“Hai orang-orang yg beriman taatilah Allah dan taatilah Rasul-Nya dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu maka kembalikanlah hal itu kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari akhir. Yang demikian itu lebih utama dan lebih baik akibatnya.”

c) Membaca Shalawat dan Salam
Membaca Sholawat harus disertai dengan niat dan dengan sikap hormat kepada Nabi Muhammad SAW. Orang yang membaca shalawat untuk Nabi hendaknya disertai dengan niat dan didasari rasa cinta kepada beliau dengan tujuan untuk memuliakan dan menghormati beliau.
Dalam penjelasan hadits (Akhbar Al-Hadits) disebutkan bahwa apabila seseorang membaca shalawat tidak disertai dengan niat dan perasaan hormat kepada Nabi SAW, maka timbangannya tidak lebih berat ketimbang selembar sayap. Nabi SAW bersabda :

إنّمَاالأعمَالبالنِّيَّاتِ

“Sesungguhnya sahnya amal itu tergantung niatnya”.

Jika kita hidup di tengah masyarakat yang secara riil perilaku dan sikap hidup mereka sejalan dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW, tentu mudah bagi kita untuk mengikuti beliau. Tapi bagaimana kalau kita hidup di tengah masyarakat yang semakin jauh dari ajaran Rasulullah? Atau dengan ungkapan lain, apabila realita sesuai dengan norma, tentu mudah bagi kita mengikuti norma itu, tapi bagaimana kalau realita jauh dari norma? Di sinilah diperlukan kemaūuan keras, semangat juang, dan konsistensi untuk mengikuti norma sekalipun harus melawan realitas yang ada di masyarakat. Bahkan kita dituntut untuk berusaha sungguhsungguh mengūubah realita sehingga sejalan dengan norma. Tapi bila norma yang harus diubah mengikuti realita, periūngatan Allah tentu akan jadi kenyataan yaitu celaka.

Kesimpulannya, akhlak Nabi Muhammad SAW merupakan bagian penting dari ajaran Islam. Ini berfungsi sebagai panduan bagi umat Islam untuk mengembangkan karakter yang baik, hubungan yang kuat, dan hubungan yang mendalam dengan Tuhan. Sebagai teladan bagi umat Islam di seluruh dunia, akhlak Nabi Muhammad SAW menginspirasi kita untuk mewujudkan keutamaan kebaikan, kejujuran, keadilan, dan kemurahan hati dalam kehidupan kita sehari-hari. Dengan mengikuti akhlak Nabi Muhammad SAW, kita bisa menjadi umat Islam yang lebih baik dan membangun masyarakat yang kuat dan bersatu.

Penulis
Rianto Agus Tinu

Buku lain :

  • Antara Mbah Cholil Baureno dan Bojonegoro. Kontak pembelian : 0895 2851 2664 . Link resensi, klik.
  • Konspirasi Yahudi dan Rungkadnya Dinasti Ba’alwi. Kontak pembelian dan bedah buku : 0812 6143 8585. Link resensi, klik.
Leave A Reply

Your email address will not be published.