Joko Murjito, Ketua MWC NU yang Jadi Peserta Diklatsar Banser Sambi Boyolali
Boyolali, NU Online – Peserta Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) Ansor dan Pendidikan Latihan Dasar (Diklatsar) Banser selalu beragam latar belakangnya. Ada petani, pegawai negeri, kiai, pedagang, pemulung, guru-dosen, dan lain sebagainya.
Dan, Joko Murjito (57), Ketua Tanfidziyah Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) Sambi adalah salah satu dari peserta yang beragam latar belakang itu. Ia mengikuti tiga hari penuh Diklatsar Banser di Madrasah Ibtidaiyah Al-Islam Trosobo, Dukuh Grenjeng, Desa Trosobo, Sambi, Boyolali, Jumat-Ahad, 20-22 September 2019.
Joko adalah juga dosen di UNU Surakarta yang sedang menyelesaikan studi doktoralnya. Namun tidak ada kecanggungan berbaur dengan peserta lain saat mengikuti semua materi yang disajikan Tim Instruktur Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Boyolali. Saat memberikan sambutan selaku Tanfidziyah MWCNU Sambi, pada pembukaan PKD dan Diklatsar tersebut, Joko juga menyampaikan tekad bulatnya ingin bergabung menjadi Banser. Ia mengikuti Diklatsar tanpa ada harapan perlakuan khusus dibanding peserta lain. Hal itu menjadi tanda di akhir pengabdian sebagai Ketua Tanfidziyah NU, tidak pupus semangatnya untuk berkhidmah di NU.
“Saya tak merasa malu bergabung Banser. Justru menjadi semangat baru saya untuk berkhidmah melalui wadah Gerakan Pemuda Ansor ini,” tutur Joko Murjito.
Menurut Gus Husein Ahmadi, Ketua PC GP Ansor Boyolali, keikutsertaan Joko menambah gairah semangat peserta lain dalam mengikuti PKD dan Diklatsar yang diikuti 184 peserta itu.
Beragam latar belakang peserta PKD dan Diklatsar menampakkan citra Ansor-Banser yang selalu diterima dan dicintai banyak kalangan.
Kontributor: Khafidz Syarifuddin Editor: Kendi Setiawan