The news is by your side.

Kampung NU Jadi Salah Satu Perlombaan PC NU Pangandaran Jelang Peringatan HSN

Pengurus Cabang ( PC ) Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Pangandaran menggelar beberapa kegiatan menjelang acara puncak peringatan Hari Santri Nasional (HSN), 22 Oktober 2024.

Rangkaian kegiatan yang di gelar yaitu perlombaan, upacara hari santri dan apel kader. Serta diakhiri dengan malam puncak HSN dengan Pangandaran Bershalawat.

Ada beberapa perlombaan yang dilaksanakan, diantaranya lomba mars Hari Santri Nasional, musabaqoh Qira’atil Kutub, Musabaqoh Syarhil Q’uran, lomba lagu hari santri nasional, dan kampung NU.

KH Raden Hilal Faridz Turmudzi Ketua PCNU Pangandaran menyampaikan bahwa momentum HSN ini adalah milik masyarakat khususnya para santri NU.

“HSN itu adalah salah satu milik santri milik nahdlatul ulama. Karena keluar dari good idea PBNU. Sehingga 22 Oktober dijadikan hari santri Nasional,” ungkapnya.

KH Raden Hilal juga menjelaskan bahwa ini merupakan kesempatan para santri untuk memeriahkan momentum yang bersejarah ini.

“Harus banyak kegiatan yang bersifat memperlihakan kesantrian khususnya di momentum hari santri nasional yang dilaksanakan di Pangandaran,” ucapnya.

“Selanjutnya, ini bukan hanya agenda pemerintah saja, tapi ini salah satu kemeriahan untuk seluruh para santri dan pesantren,” tambah Aden sapaan akrab ketua PCNU Pangandaran.

Untuk perlonmbaan Kampung NU, Aden menargetkan dari 11 MWCNU dipilih salah satu ranting NU yang akan dilombakan.

“Saya ingin dari sebelas MWC menentukan titiknya dari salah satu ranting NU, tentunya di tata semenarik mungkin dan itu yang menjadi bahan penilaian,” tukas Aden.

Untuk proses penilaian, peserta akan di nilai langsung oleh Pengurus Cabang NU Pangandaran dengan bebebrapa kriteria yang sudah ditentukan.

“Jadi dari PCNU nanti turun ke ranting yang sudah di tunjuk dan didampingi oleh MWCNU setempat. Penilaiannya diantaranya dilihat dari kerapihan, simbol NU, dan tentunya yang menarik untuk dilihat,” terangnya.

Aden berharap, karena Pangandaran ini mayoritas warga NU, ini momentum yang baik untuk pembuktian bahwa warga NU di pangandaran aktif.

“Karena untuk terlihat baik memang cukup diam, tetapi untuk jadi seorang Khoirunnas anfauhum linnas tidak cukup diam, tetapi harus berdarah – darah dan mengeluarkan pengorbanan yang besar,” pungkas Aden.

Pewarta : Soleh Hidayat

Buku lain :

  • Antara Mbah Cholil Baureno dan Bojonegoro. Kontak pembelian : 0895 2851 2664 . Link resensi, klik.
  • Konspirasi Yahudi dan Rungkadnya Dinasti Ba’alwi. Kontak pembelian dan bedah buku : 0812 6143 8585. Link resensi, klik.
Leave A Reply

Your email address will not be published.