Memperingati Hari Guru, Pergunu Gelar Silatnas Organisasi Profesi Guru
Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PP Pergunu) menginisiasi penyelenggaraan Sarasehan Pendidikan dan silaturahim Nasional (Silatnas) Organisasi Profesi Guru Nasional. Sarasehan berlangsung di Gedung PBNU Kramat Raya Jakarta Pusat, Sabtu (24/11).
Ketua Pergunu, Aris Adi Laksono mengatakan kegiatan diadakan sebagai salah satu rangkaian peringatan Hari Guru Nasional, juga sebagai ajang silaturahim secara nasional organisasi-organisasi profesi guru tingkat nasional. “Untuk merajut harmonisasi sesama organisasi profesi guru dalam rangka membangun dan meningkatkan mutu sistem pendidikan di Indonesia,” kata Aris.
Tujuan berikutnya adalah membahas regulasi terkait guru baik menyangkut kesejahteraan maupun perlindungan guru dan peningkatan kompetensi guru. Menurut Aris, di antara organisasi guru dan para guru banyak hal yang perlu ditingkatkan. “Pertemuan ini untuk menyusun rekomendasi tentang regulasi yang memberikan ruang berserikat secara bebas dan independent, baik guru yang mengabdi di sekolah maupun madrasah,” lanjutnya.
Selain kedua tujuan tersebut, sarasehan juga untuk merancang dan mewujudkan bagaimana diskriminasi dan perlakuan terhadap guru baik di bawah Kementerian Agama maupun Kementerian Pendidikan Nasional, tidak terjadi lagi.
Dalam sarasehan diagendakan perwakilan organisasi guru membuat sebuah komisi yang disebut Komisi Perlindungan Guru Indonesia. Nantinya melalui komisi tersebut organisasi guru dapat terlibat aktif baik dalam fungsi pengawasan, pelaksanaan dan perlindungan terhadap guru, serta menjamin kesejahteraan guru di masa yang akan datang.
Pada kesempatan yang sama, K.H. Asep Saifuddin Chalim, MA, Ketua Umum PP PERGUNU menegaskan tujuab besar yang harus kita bangun bersama melalui organisasi profesi guru adalah perbaikan terhadap SDM guru dan peran sosial masyakat organisasi profesi guru, serta meningkatkan mutu dan perbaikan sistem pendidikan nasional. “Agar semakin bermutu, semakin baik dan melahirkan generasi bangsa yang berkualitas, sehingga dapat mewujudkan Indonesia emas di masa yang akan datang”, terang Yai Asep
Lebih lanjut, pemgasuh pesantren unggulan amanatul ummah menyebutkan bahwa sesuai amanat UUD 1945, tujuan pokok pendidikan Indoensia adalah terwujudnya cita-cita kemerdekaan Indonesia, yakni terwujudnya masyarakat adil dan makmur, sejahtera lahir dan batin, dimulai dari perbaikan mutu pendidikan dan mutu sumber daya pendidikan.
Sarasehan dibuka oleh Ketua PBNU H Juri Ardiantoro. Sementara pembicara yang hadir adalah Rektor Universitas Terbuka (UT) Ojat Darojat dan Pembina Yayadan Indonesia Emas, Zulkifli Anas. Selain itu, Kegiatan sarasehan ini, juga dihadiri sejumlah pengurus dari perwakilan organisasi profesi guru, diantaranya; Persatuan Guru Nahdlatul Ulama DKI Jakarta, Jawa Barat, Lampung, Banten, Forum Guru Muhammadiyah, Federasi Serikat Guru Indonesia, Federasi Guru Independen Indonesia, Persatuan Guru Madrasah Indonesia, Ikatan Guru Indoensia.