Ngopi Bareng Kang AMR : “BARU SAMA TIKUS
Akhirnya Yusuf bin Husain ar-Razy pergi ke Mesir untuk berguru kepada Dzun-Nun.
Sesampainya di mesjidnya, ia duduk menunggu Dzun-Nun. Setelah bertemu, ia ucapkan salam. Dzun-Nun hanya membalas salamnya.
Setahun lamanya Yusuf tinggal di mesjid tanpa ditanya. Baru di akhir tahun, Dzun-Nun bertanya:
“Hai anak muda dari mana?”
“Dari Rayy” jawabnya.
Hal yang sama terjadi. Baru di akhir tahun ke-2, ia disapa lagi:
“Anak Muda, apa tujuanmu kemari?”
“Untuk menemuimu” jawab Yusuf.
Kembali Yusuf tidak disapa. Dan di akhir tahun ke-3, Dzun-Nun bertanya:
“Anak Muda, apakah yang engkau kehendaki?”
“Aku ingin belajar darimu Nama Teragung (الإسم الأعظم).” Jawab Yusuf.
Setahun setelah itu, Dzun-Nun menyuruh Yusuf untuk menemui seorang tua di seberang sungai Nil sambil membawa sebuah kotak.
“Berikanlah kotak ini kepadanya” pesan Dzun-Nun.
Di atas perahu, kotak itu bergerak-gerak. Hatinya tergoda untuk membukanya. Tiba-tiba seekor tikus keluar dan menghilang. Yusuf bingung, apakah ia harus meneruskan perjalanan atau kembali ke Dzun-Nun.
Akhirnya, ia meneruskan perjalanan untuk menemui orang itu.
Sesampainya di tempat, orang tua itu tersenyum sambil berkata:
” Hai anak muda, kamu ini ingin tahu Nama Teragung, tapi Dzun-Nun mengabaikanmu. Karena ia tahu kamu belum siap. Dengan seekor tikus saja kamu tidak amanah”
Yusuf malu dan kembali menemui Dzun-Nun.
“Tujuh kali aku bermunajat kepada Allah agar mengizinkan untuk mengajarkan Nama Teragung kepadamu. Tapi Allah tidak mengizinkan dan menyuruhku untuk mengujimu dengan tikus. Kembalilah ke negrimu dan tunggulah sampai datang waktu yang tepat” Ucap Dzun-Nun.
“Berilah aku petuah sebelum aku pergi” pinta Yusuf.
Dzun-Nun pun berpesan tiga hal:
- Lupakanlah segala yang dibaca dan ditulis agar selubung mata terbuka.
- Lupakanlah aku dan jangan bicarakan diriku.
- Ajaklah manusia kepada Allah dengan tanpa kepentinganmu.
Sudahkah kopimu diminum ?
AMR
26/12/20
مفتاح السعادة