Ngopi Bareng Kang AMR : “GUE BILANG, NGOPI DULU !”
Seorang ateis menemui imam Ridho.
“Jelaskan kepadaku bagaimana DIA dan di mana DIA?” Tanya si ateis
“Celaka kamu! Pertanyaanmu sungguh keliru. DIA-lah yang men-dimana-kan di mana dengan tanpa di mana (أين اين بلا أين), dan DIA yang membagaimanakan bagaimana dengan tanpa bagaimana (كيف الكيف بلا كيف). DIA tidak diketahui dengan kebagaimanaan (كيفوفية) dan tidak pula dengan kedimanaan (أينونية). DIA tidak diketahui dengan indera dan tidak pula dianalogikan dengan sesuatu.”
“Kalau begitu DIA itu tiada karena tidak bisa diketahui dengan indera?” Tanya si ateis.
“Celaka kamu! Ketika inderamu tak mampu menemukan-Nya, maka kamu malah mengingkari ketuhanan-Nya. Sedangkan kita, ketika indera tak mampu menjangkau-Nya, maka kami menyakini bahwa DIA adalah tuhan kami.”
“Kabarkan kepadaku kapan DIA ada?” Tanya si ateis.
“Kasih tahu padaku, kapan DIA tidak ada!”
“Apa buktinya?” Tanya si ateis.
“Ketika aku melihat tubuhku dan tidak mungkin adanya penambahan dan pengurangan dalam lebar dan panjang, menolak bahaya dan menarik manfaat pada tubuhku, maka aku menyakini bahwa tubuh ini memiliki penciptanya, dan dengan itu aku berikrar. Juga pada perputaran benda-benda langit, pembuatan awan, perubahan angin, peredaran matahari dan bulan serta bintang, maka aku menyakini untuk semua itu ada yang mengatur dan membuat.”
AMR
25/12/20
مفتاح السعادة