Pelajaran Etika dari Pelajaran Hidup Umar ibnu al-Khattab
Kemudian, dalam periodisasi sejarah, ada masa dimana umat Islam menyebutnya sebagai masa keteladanan, sebab masa itu diisi oleh banyak orang mulia beserta kegigihan perjuangannya, terutama Rasulullah Saw.. Beliau Saw. senantiasa totalitas dalam melaksanakan apa yang Allah Swt. perintah dan menjauhi apa yang Allah Swt. larang selaku Nabi dan Rasul-Nya. Disisi beliau Saw. ada para sahabat yang setia mendampingi, menolong, melindungi, dan menyokong ikhtiar dan do’a beliau sehingga kaum musyrikin masa itu bisa memeluk Islam sebagai agamanya, meninggalkan segala bentuk kesyirikan, menghapus kejahilan dengan adab dan ilmu yang membangunkan jiwa-jiwa yang telah lama tidur dan menjadikan manusia yang sejatinya. Setelah beliau kembali kepada Allah Swt., estafet dakwah diteruskan oleh para sahabat dan tampuk kepemimpinan umat Islam diamanahkan kepada Khulafaur Rasyidin, yakni Abu Bakar as-Shiddiq, kemudian dilanjut Umar ibnu al-Khaththab, lalu Usman ibnu Affan, terakhir Ali ibnu Abi Thalib. Pada tulisan ini, figur yang didaras ialah Umar ibnu al-Khaththab, dimana perjalanan hidup beliau banyak yang tertulis dalam berbagai literatur bahkan sudah difilmkan dan populer di kalangan umat Islam. Melalui biografi Umar ibnu al-Khaththab, Penulis berusaha menemukan nilai-nilai etis untuk mengevaluasi fenomena sains masa kini yang dinilai sekuler atau menepikan/menghilangkan Tuhan dari aktivitas peradaban manusia.
Buku lain :