Pelajaran Etika dari Pelajaran Hidup Umar ibnu al-Khattab
Padahal, Allah Swt. berfirman dalam QS. Al-An’am: 151 “Katakanlah (Muhammad), ‘Marilah aku bacakan apa yang diharamkan Tuhan kepada mu. Jangan mempersekutukan-Nya dengan apapun, berbuat baik kepada orangtua, janganlah membunuh anak-anak mu sebab miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepada kamu dan mereka; janganlah kamu mendekati perbuatan yang keji, baik yang terlihat maupun yang tersembunyi, janganlah kamu membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar. Demikianlah dia memerintahkan kepada mu agar kamu mengerti.’”, dan QS. At-Takwir: 8-9 “Dan apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya, karena dosa apa dia dibunuh?”, serta QS. An-Nahl: 58-59 “Padahal apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, wajahnya menjadi hitam (merah padam), dan dia sangat marah. Dia bersembunyi dari orang banyak, disebabkan kabar buruk yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan (menanggung) kehinaan atau akan membenamkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)? Ingatlah alangkah buruknya (putusan) yang mereka tetapkan itu.”.
Pelajaran etika terhadap sains dari paparan diatas ialah sains digunakan bukan untuk membunuh atau menyiksa manusia. Didalam al-Qur’an, manusia memiliki empat istilah yang unik, yakni an-Naas (gerak atau nampak), al-Basyar (materi dan sifat atau kualitasnya, seperti melihat, memakan, berjalan, memenuhi kebutuhan hidupnya, dan sempurna atau seimbang segala unsurnya), al-Insi (golongan atau kelompok), al-Insaan (dibebani tanggungjawab, pengemban amanah, dan khalifah di bumi), dan total 361 kali disebut dalam al-Qur’an.[13] Hal ini membuktikan bahwa manusia itu ciptaan Allah Swt. yang paling istimewa. Dan berkenaan anak, mereka bisa jadi tiket atau jalan ke surga. Kata orang bijak zaman dulu, semakin manusia mengerti tentang dirinya, mulai dari raga sampai jiwa, semakin mereka mengenal Allah Swt. dan merasakan kenikmatan mendekat kepada-Nya. Hadirkan rasa beruntung dikaruniai anak, paling dasar lagi beruntung diciptakan sebagai manusia, dan rahmat Allah itu sangat luas maka jangan pernah putus asa dari-Nya.
Buku lain :