Semarak Harlah Satu Abad NU, MWCNU Bogbar Adakan Lailatul Ijtima’ dan Khotam Khawajikan
Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Kecamatan Bogor Barat (Bogbar) Kota Bogor mengadakan kegiatan Lailatul Ijtima’ yang bertempat di Pondok Pesantren Riyadhul Anam Al-Arfah Sindang Barang pada hari Selasa malam Rabu (03/01).
Lailatul Ijtima’ malam ini begitu spesial dengan rangkaian Dzikir Khotam Khawajikan, Tawassul kepada Ahli Thariqah, Yasinan, Mahalul Qiyam dengan lantunan Maulid Syarful Anam yang dipimpin oleh Rais Syuriah KH Abdurahman (Kiai Adung).
“Syukur kita masih diberikan nikmat berjam’iyah di Nahdatul Ulama yang sebagai benteng untuk kita tetap ber-Ahlus Sunnah wal Jamaah An-Nahdliyah di bumi Nusantara, para ulama Ahli Thariqah mereka pun berada di NU, adanya Jam’iyah Ahlu Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyah (Jatman). Maka kita hendaknya tidak lepas dari NU,” Ujar Kiai Adung.
Pada saat yang sama, Ketua MWCNU Bogbar Dedy Yusuf menekankan bahwa Nahdliyin saja tidak cukup. Dengan berjam’iyah NU sama halnya dengan mengikuti Ulama sebagai pewaris Nabi Muhammad Saw.
Ustadz H. Muhammad Romli selaku Wakil Ketua PCNU Kota Bogor menyampaikan Tausiah di hadapan puluhan jamaah dari perwakilan PRNU se-MWCNU Bogbar. Hendaknya ber-NU untuk kemaslahatan umat. Dengan menebarkan Islam yang Rahmatan lil Alamin ala Ahlu Sunnah wal Jamaah An-Nahdliyah.
“Sebentar lagi kita akan menyongsong satu abad NU. Pada bulan 16 Rajab 1344 NU lahir dan beberapa bulan lagi akan Harlah. Bersyukur kita masih berjam’iyah berarti kita masih mengikuti dawuh Kanjeng Nabi Muhammad Saw. Ber-NU untuk kita tidak jauh dari ulama sebagai pewaris Nabi,” Tutur Dosen UIN Jakarta.
Ia membacakan ayat Al-Quran terkait peran ulama yang hendaknya menjadikan umat bersatu padu.
اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الَّذِيْنَ يُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِهٖ صَفًّا كَاَنَّهُمْ بُنْيَانٌ مَّرْصُوْصٌ ﴿الصف : ۴﴾
Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh. (QS. As-Saff: 4)
“Satu komando dibawah ulama NU untuk mewujudkan keharmonisan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dari ikatan tambang yang ada di lambang NU tiada lain untuk mempererat satu sama lain menjadi umat yang satu, memiliki kekuatan yang dasyat hingga tak terkalahkan yakni الحق بالنظام maka ber-NU menjadi wasilah untuk menjaga aqidah kita yang Ahlu Sunnah wal Jamaah An-Nahdliyah, Bapak H Ir Edi Nurokhman selaku Ketua PCNU Kota Bogor menyampaikan Salam hangat untuk semua yang hadir di LI MWCNU Bogbar ini,” Pungkasnya.
Patut diketahui Dzikir Khawajikan خَوَاجِكَان adalah bahasa Persia yang merupakan bentuk jamak dari kata Khawajih خَوَاجِه yang berarti guru atau syaikh. Khotam Khawajikan disebut dengan khatam karena para guru silsilah Thariqah Naqsyabandiyah ketika berkumpul dengan para muridnya, mereka mengakhiri perkumpulan tersebut dengan dzikir ini. Khotam khawajikan adalah salah satu rukun utama setelah dzikir ismudz dzât dan dzikir nafi itsbat. Wirid ini adalah wirid yang agung yang khusus pada tarekat Naqsyabandiyah.
Lantunan lagu Indonesia Raya dan Yalal wathon menggema di Kegiatan Lailatul Ijtima’ MWCNU Bogbar.Hadir pada Kegiatan LI dari perwakilan PRNU se-Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Jamaah Dzikir Thariqah Majelis Riyadhul Anam Al-Arfah dan para santriwan- santriwati Pesantren Riyadhul Anam Al-Arfah. Diakhiri dengan doa oleh Ustadz Caknur dari PRNU Cilendek.
Pewarta : Abdul Mun’im Hasan