TALIBAN MERUNTUHKAN MITOS PARA PENGGILA KHILAFAH
Ayik Heriansyah – Kekalahan Amerika di Afghanistan dari Taliban, telah meruntuhkan mitos-mitos yang ada di dalam benak para penggila khilafah tahririyah. Antara lain:
Mitos pertama. Bahwa hanya ada satu negara yang syar’i untuk seluruh umat Islam (one ummah one daulah), yakni khilafah tahririyah. Untuk kesekian kalinya mitos ini runtuh lagi dengan berdirinya Imarah Islam Afghanistan.
Mitos ini jauh sebelumnya sudah runtuh ketika di masa pemerintahan Nabi Muhammad saw di Madinah, umat islam hidup di beberapa negara selain di Madinah yaitu di Habasyah dimana ada seratus lebih umat islam tinggal di sana yang mengikuti program hijrah sebelum hijrah ke Yatsrib.
Di Mekkah ada umat Islam yang tinggal di sana karena tidak ikut hijrah ke Yatsrib. Di Ghifar, ada sekumpulan umat Islam yang dipimpin oleh Abu Dzar al-Ghifar yang belum hijrah ke Yatsrib. Di Yaman ada umat Islam yang bernama Uwais al-Qarni yang setia mengurus ibunya sehingga tidak sempat ketemu Rasulullah saw.
One ummah one daulah hanya mitos, tidak ada realitasnya di masa ketika Nabi Muhammad saw masih hidup, di saat wahyu masih turun. Umat Islam hidup di beberapa negara sejak Islam hadir di muka bumi sampai hari kiamat, dan itu syar’i.
Mitos kedua Bahwa syariat Islam hanya bisa tegak secara kaffah jika diterapkan fiqih tahririyah melalui negara khilafah tahririyah, untuk kesekian kalinya runtuh. Taliban yang bermadzhab hanafiyah dengan Imarah Islam Afghanistan dapat menerapkan syariat Islam secara kaffah dalam segala aspek kehidupan termasuk dalam pemerintahan.
Di Indonesia, Islam kaffah hadir sebagai sebuah realitas yang tidak diformalkan dan tidak dilabelkan, karena, menurut pendapat fiqih yang dianut oleh jumhur ulama, tidak ada keharusan untuk memformalkan dan melabelkan setiap aspek kehidupan dengan nama “islam” atau “syariah”. Meskipun demikian, ada beberapa bagian dari aspek kehidupan yang disandingkan dengan kata “syariah”.
Pelabelan kata “islam” atau “syariah” pada aspek-aspek kehidupan sebagai syarat bagi penerapan islam kaffah adalah mitos, sebab, yang dimaksud dengan islam kaffah adalah realitas penerapannya, bukan formalisasi dan pelabelannya.
Mitos ketiga Bahwa Amerika hanya bisa dikalahkan oleh khilafah tahririyah. Mitos ini runtuh setelah Taliban sebagai freedom fighter berhasil mengusir Amerika dari bumi Afghanistan.
Di Indonesia, para pejuang kemerdekaan berhasil mengusir penjajah dengan diplomasi dan peperangan sampai meraih kemerdekaan dan mendirikan negara Indonesia.
Demi mempertahankan kemerdekaan dari agresi Inggris dan Belanda, para kiai dan santri berhasil mengusir Inggris dan Belanda dari bumi Indonesia. Padahal Inggris negara besar yang baru menang perang dunia kedua bersama Amerika.
Taliban adalah kumpulan orang terpelajar. Mereka paham ajaran-ajaran Islam. Mereka pejuang-pejuang Islam yang tangguh, teruji dan terbukti pengorbanannya di lapangan. Mereka freedom fighter, bukan khilafer seperti para penggila khilafah tahririyah, yang cuma bisa berjuang di depan layar laptop dan kamera hp.