Tetap Terapkan Prokes, GP Ansor Kecamatan Pamulihan Gelar PKD
Meski digelar ditengah Pandemi Covid-19, Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) di Ponpes Riyadul Muttaqin Pamulihan Sumedang Jawa Barat tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes). Sabtu (26/09).
Sebanyak 60 peserta perwakilan dari tiap pengurus ranting GP Ansor se-Kecamatan Pamulihan mengikuti kaderisasi tingkat awal yang digagas Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Pamulihan dan merupakan PKD ke IV.
Ketua PC GP Ansor Sumedang, Acep Komarudin Hidayat, mengatakan melalui PKD ini diharapkan terwujud kader penggerak GP Ansor tingkat anak cabang dan ranting yang memiliki kapasitas dan kemampuan yang handal yang siap mengawal dan menjadi dinamisator organisasi GP Ansor di tingkat Pimpinan Anak Cabang dan pimpinan ranting.
“Selama pelatihan para peserta diberikan pemahaman untuk meraih kompetensi pelatihan yakni memiliki wawasan keilmuan yang luas dan bobot pengetahuan yang lebih memadai tentang ke-Aswaja-an, ke-NU-an, keindonesian dan kebangsaan, ke-Ansor-an dan ke-Banser-an, Amaliyah dan Tradisi Keagamaan di NU, Manajemen keorganisasian serta analisis sosial,” ucapnya didampingi Ketua PAC GP Ansor Pamulihan Uus Kusmayadi.
Acep pun mengapresiasi kegiatan PKD dapat kembali terlaksana di PAC Pamulihan. Mengingat, kaderisasi bagi GP Ansor sangatlah penting untuk menjaga organisasi agar tetap hidup.
Sementara itu, Ketua MWC NU Pamulihan Kiyai Abdul Ghoffar mengapresiasi diadakan pelatihan ini supaya terlatih, dan tidak hanya sebatas aku-akuan di NU, bahkan diadakannya pelatihan ini supaya menjadi kader ansor yang soleh juga militan yang sesuai degan tujuan diantaranya menjaga para ulama para kiyai.
“Menjaga para kiyai bukan hanya cerita tapi harus menjadi kata, Perang di zaman sekarang bukan perang fisik, tapi perang pemikiran perang idiologi, baik di dunia nyata maupun di dunia maya,” tambahnya.
Ia pun berharap, mudah-mudahan setelah para peserta mengikuti pelatihan ini bisa menjadi kader juga pengurus yang militan, warga negara baik, warga nahdliyin yang baik sesuai harokah fitroh Nahdlatul Ulama.
Hal senada diutarakan, pemateri yang juga mantan Ketua PW Ansor Jawa Barat, Hendrik Kurniawan, bahwa kegiatan ini patut diapresiasi karena bagian dari kaderisasi pintu awal masuknya seseorang di Ansor dan disana biar mengerti dan memahami tentang islam ahlussunnah wal jama’ah an nahdliyah dan juga berbangsa dan bernegara.
“Saya lihat respon dari para peserta mengikuti materi sangat bagus sekali. Saya harap banyaknya kader kader muda yang masuk ke Ansor sehingga mereka memahami posisi Islam Ahlussunnah Wal Jama’ah An Nahdliyah yang arahnya merupakan Islam Rahmatan Lilalamin dan juga bagaimana menjaga NKRI,” ucapnya. (tha).