Warga NU Harus Menjadi Produser Informasi
Dalam menyikapi perkembangan informasi saat ini, warga NU jangan hanya menjadi penikmat atau konsumen informasi saja, tapi haruslah menjadi produser yang menghasilkan sebuah informasi.
Hal tersebut disampaikan oleh Ceo PT Mizan Irfan Amali yang menjadi salah seorang nara sumber dalam kegiatan pesantren kilat digital marketing yang diselenggarakan oleh LTN NU Jawa Barat, Jumat (2/6). Kegiatan yang diselenggarakan di Gedung PWNU Jawa Barat ini mengambil tema optimalisasi konten dan literasi Nahdlatul Ulama untuk memperkuat media Islam Rahmatan Lilalamin.
Irfan melanjutkan bahwa di Indonesia saat ini sedang mengalami banjir informasi. Biasa kalau banjir airnya suka keruh dan membawa banyak sampah. Di dunia informasi saat ini pun seperti itu, banyak sampah-sampah informasi yang bertebaran dimana-mana. Dan sampah ini harus segera dibersihkan. Dalam hal ini umat Islam khususnya warga NU mempunyai tugas untuk membersihkan sampah-sampah informasi tersebut.
Irfan juga mengatakan bahwa menurut data yang diperoleh, Indonesia satu-satunya negara yang jumlah keberadaan HP lebih banyak dari jumlah penduduknya. Kalau dibagikan, rata-rata warga Indonesia mempunyai 1,5 HP perorang. Indonesia juga berada pada urutan ketiga di dunia sebagai pasar penjual HP terbesar.
Fakta lain yang lebih menarik adalah saat ini anak-anak lebih siap lapar daripada kuota data internetnya habis. Dan pengguna internet di Indonesia didominasi oleh perempuan sebanyak 51 persen, kata Irfan.
Melihat fakta-fakta dari data di atas bisa dipastikan perkembangan informasi sangat berkembang dan banjir informasi sudah terjadi. Informasi yang benar itu tidak jadi masalah, tapi kalau informasinya menjadi sampah itu harus segera dibersihkan. Jempol kita harus menjadi pejuang dalam membersihkan sampah informasi. (Ayi Abdul Kohar).