Dalil Merayakan Maulidan Menurut Al Quran, Dakwah Blusukan LTM NU Bogor di Garut
Nabi Isa as pernah berdoa kepada Allah Swt memohon agar dianugerahkan hidangan dari langit, hal itu dilakukan demi membahagiakan umatnya. Permintaan tersebut diabadikan di dalam Al Qur’an Surat Al Maidah Ayat 114, Nabi Isa berjanji hari dimana hidangan tersebut akan dijadikan sebagai Hari Raya bagi umat pada saat itu dan umat yang hidup pada masa kenabian Isa as.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Sekretaris Lembaga Takmir Masjid LTM NU Kab. Bogor H. Abdul Hadi Hasan, Lc pada Rabu (21/11) dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw di Masjid Assyifa, Suci Kabupaten Garut Jawa Barat.
Nabi Isa as menjadikan hari mulia bersejarah itu sebagai Hari Raya, jadi akan diperingati terus hingga tercatat diingatan umatnya. Peringatan itu diwujudkan sebagai tanda syukur atas segala nikmat dari Allah Swt, ” Jika kita fahami, itu kenikmatan yang bersifat materi, bersifat terbatas dan bisa habis. Tapi Nabi Isa menjadikan itu sebagai hari raya agar kenikmatan lainnya terus dirasakan umatnya.” ucap Kang Hadi yang biasa melakukan dakwah blusukan.
Kenikmatan yang didapat oleh umat Nabi Muhammad Saw justru berbeda dengan yang telah diraih umat Nabi Isa as, yaitu kenikmatan diutusnya Nabi Muhammad yang disebut sebagai Rahmat bagi seluruh alam. ” Terkait Diutusnya Nabi Muhammad Saw sebagai Rahmat bagi seluruh alam bermakna anugerah kenikmatan ini tiada batasannya dan tidak akan bisa habis atau hilang ditelan zaman, bahkan kekal hingga tiba Hari Kiamat. Untuk mensyukuri itu maka kita wajib memperingati segala sepak terjang yang dilakukan Nabi Muhammad Saw, walau yang dikenal selama ini hanya maulidan, Isra Mi’rajnya, dll.” tegas Kang Hadi.
Kenikmatan adanya suri tauladan terbaik dari Allah SWT harus disyukuri dengan penuh rasa bahagia, Allah dalam surat Yunus Ayat 58 berfirman bahwa Dengan Karunia dan rahmat-Nya Nya maka bergembiralah! ” Ini firman Allah yang menganjurkan kita bergembira, namanya gembira pasti harus ada sebab, pada bulan Rabiul Awal ini kita harus gembira karena lahirnya Nabi Saw, rasa gembira dilakukan berjamaah ya dengan maulidan, silaturahim dan berbagi kenikmatan.” Lugas Kang Hadi
Intinya Maulidan itu bergembira, bersuka cita menyambut hari kelahiran Nabi Saw, perbuatan seperti ini jelas mendatangkan pahala. Jadi mari meriahkan bulan maulid ini dengan mengekpresikan rasa cinta kita kepada Nabi Saw dengan mencontohnya sebaik mungkin agar cinta dan Rahmat tersebut dapat disatukan dan nampak di setiap dimensi kehidupan kita.