Ketakutan dan Kekhawatiran
Pernahkah kita memiliki ketakutan akan hari esok, untuk masa depan kita ? Apakah itu lantas meruntuhkan semangat kita ?
Lalu apa yang kita lakukan pada masa kini ?
Adakah upaya kita untuk mencoba mencari cara, agar kekhawatiran kita pada masa depan, tidak terjadi seperti ketakutan dan Kekhawatiran yang kita miliki, dan kita rasakan.
Benturan rasa kekhawatiran kita, pada suatu masa yang akan datang, merupakan sebuah sinyal, alarm, pemberitahuan atau peringatan dini dari diri, yang Allah gerakan pada naluri kemanusiaan kita, dengan maksud, agar kita bisa menyikapi kekhawatiran itu dari sekarang.
Dengan demikian, hadirnya peringatan atau pemberitahuan tersebut, setidaknya kita sebagai manusia tentunya di tuntut untuk berpikir, mencari solusi, untuk pemecahkan masalah, sehingga bisa mengantisipasi dari jauh-jauh hari, agar kita bisa menghadapi kejadian di masa depan, dengan persiapan yang sudah kita buat pada hari ini, sehingga kekhawatiran dan ketakutan yang kita rasakan, tidak akan terjadi di masa depan.
Manusia tentunya memiliki orientasi kedepan, seperti apa yang di maksud oleh hadist Nabi, bahwa hari ini harus lebih baik dari sebelumnya, dan itu tentu saja didapatkan dari usaha nyata, kerja keras, kerja cerdas, yang ikhtiarnya akan membuahkan hasil.
Hari ini adalah terbangunnya kesadaran kita !
Dan mulai dari hari ini, kita lakukan upaya terbaik, untuk terus berproses menjadi apa yang ingin kita capai.
Seperti halnya upaya para pejuang, ada kerja keras, kerja cerdas, dan bisa jadi seperti pepatah, meraihnya berdarah-darah, kaki jadi kepala kepala jadi kaki, dan semua kembali pada strategi masing-masing individunya, akan dengan cara seperti apa, kita meraih kemampuan individu, untuk meraih kesuksesan seperti yang kita inginkan.
Ada kerja keras, berarti ada usaha sungguh-sungguh.
Ada kerja cerdas, berarti ada strategi hebat yang mampu kita jalankan.
Allah membentangkan jalan kebaikan, dari setiap usaha yang kita telah lakukan, Ia membuka kemudahan, setelah kita melewati banyaknya rintangan.
Ada usaha, berarti ada semangat dan daya juang.
Dari semangat yang terbangun dan terpancar, berarti ada tekad yang berkobar seiring usaha yang kita jalankan, dan modal semangat itu membakar keinginan kita untuk sampai pada maksud meraih kesuksesan seperti yang di tuju.
Ketakutan dan kekhawatiran merupakan suatu bentuk adanya pergulatan pemikiran manusiawi, dari seseorang yang mempunyai pandangan ke depan.
Itu tak lantas menjadikan kita pesimis, misalnya karena kita berada dari lingkungan keluarga yang tidak mampu !
Keterbatasan kita, bukan sesuatu yang jadi beban dan jadi belenggu diri !
Hal terbaik dari menyikapi keadaan seperti ini adalah terus bergerak, terus berjuang, terus berproses, dan terus memperbanyak kemampuan skill yang kita perlukan, untuk menghadapi hari-hari ke depan yang penuh tantangan.
Jangan pernah berhenti membangun mimpi.
Jangan pernah berhenti mengapai asa.
Kesadaran kita sebagai manusia dengan impian dan harapan yang baik untuk bisa meraih masa depan gemilang kita, mesti menjadi bagian yang terus melekat.
Ketakutan dan kekhawatiran, merupakan waswas yang ditiupkan syetan.
Tekan rasa ketakutan dan kekhawatiran itu, buang jauh-jauh karena hanya menjadi sampah pikiran.
Selama kita terus berusaha, masa depan terbaik akan kita songsong.
Jadilah manusia yang kuat, manusia tahan banting, dan manusia pejuang seumur hidup, selama nafas masih terus mengiringi kita.
Keberhasilan di masa depan, merupakan keinginan kita semua sebagai manusia, dan spirit keberhasilan kita adalah, dimulainya langkah awal yang kita mulai bangun dan kita jalankan.
“Dan janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati, sebab kamu paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang beriman.”
Qur’an Surat, Ali ‘Imran Ayat 139.
Alhamdulillah.
Semoga bermanfaat.
Bambang Melga Suprayogi M.Sn