Makna Kunjungan Habib Umar bin Hafidz ke PBNU
Jakarta, NU Online Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui komite program kerja sama Syuriyah PBNU, Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama, dan Majelis Al-Muwasholah Bainal Ulama al-Muslimin mengadakan ngaji bersama Habib Umar Bin Hafidz dari Tarim, Hadramaut, Yaman di Masjid An-Nahdlah PBNU Kramat Raya 164 Jakarta Pusat.
Acara ngaji kitab bersama Habib Umar sudah hampir dua tahun dilakukan. Tepatnya sejak bulan Desember 2017. Ngaji dilakukan setiap Rabu minggu pertama setiap bulannya. Biasanya dilakukan secara live streaming atau teleconference langsung dari Tarim, Hadramaut, Yaman di lantai 8 Gedung PBNU. Kitab yang didaras Habib Umar ialah kitab ‘adabul ‘alim wal muta’alim karya Hadhratussyekh KH Hasyim Asy’ari.
Namun karena bertepatan dengan kunjungan Habib Umar ke Indonesia, maka beliau berkenan berkunjung di PBNU. Menurut Hery Haryanto Azumi, Sekretaris Jenderal Majelis Dzikir Hubbul Wathon (MDHW), kunjungan Habib Umar merupakan wujud dukungan terhadap perjuangan Nahdlatul Ulama.
“Kehadiran Habib Umar secara langsung merupakan dukungan terhadap ikhtiar dan perjuangan NU untuk menyelamatkan Indonesia dari ancaman disintegrasi yang disebabkan oleh bertumbuhnya paham-paham radikal transnasional yang ingin mengubah bentuk dan dasar negara,” jelas Hery kepada NU Online, Senin (23/9) malam.
Hery yang juga salah seorang inisiator ngaji kitab bareng Habib Umar mengatakan, kegiatan ini adalah kerja sama antar pusat-pusat tradisi pengetahuan Islam dunia. Dalam hal ini antara Tarim Yaman yang merupakan tanah asal para wali dan Indonesia yang merupakan tanah perjuangan para wali.
Buku lain :