Membangun Komunitas Digital NU
Kemajuan teknologi telah mengubah cara hidup. Tanpa terasa kini kita seolah tak bisa lepas dari telepon cerdas atau beragam gawai canggih lainnya. Hanya dalam beberapa bulan selama pandemi Covid-19 ini, kita semakin akrab dengan pertemuan-pertemuan daring atau webinar. Artificial intelegence, search engine optimizer, algoritma, atau big data merupakan istilah baru yang menjadi pembicaraan sehari-hari terkait dengan teknologi ini. Dalam sepuluh sampai lima belas tahun ke depan, kemajuan ini akan semakin cepat yang mungkin saja belum terbayangkan kondisinya saat ini. Perubahan ini menjadi peluang sekaligus tantangan bagi Nahdlatul Ulama.
Rapat-rapat di lingkungan NU kini juga jamak dilakukan daring sehingga bisa diakses dari mana saja tanpa perlu datang ke kantor sehingga memerlukan biaya transportasi dan sejumlah waktu yang dihabiskan. Peserta tinggal membuka aplikasi penyedia telekonferensi dari mana saja, bahkan sambil melakukan hal lain ketika mendengarkan presentasi rapat. Setelah selesai, maka bisa berganti dengan aktivitas lainnya. Dengan demikian, waktu menjadi semakin produktif. Tren seperti ini akan tetap berjalan sekalipun pandemi berakhir nantinya.
Namun ada yang hilang, yaitu pertemuan personal yang mampu menghasilkan ikatan emosional. Obrolan-obrolan ringan seringkali menghasilkan ide-ide tertentu yang akhirnya menjadi sebuah program besar. Rapat daring seringkali tidak mampu membangun koneksi di antara para peserta yang sebelumnya tidak saling kenal.
Buku lain :