MENGKRITISI ARGUMEN MENJIJIKKAN KHILAFAH TAHRIRIYAH YUSANTO-IYAH
Sanggahan MIY pada tulisan ”Menggelikan” sebenarnya ditujukan kepada pihak-pihak yang mengkritik khilafah yang dengan sedang diperjuangkan oleh MIY dan kawan-kawannya. Saya sebut saja Khilafah Tahririyah Yusanto-iyah. Khilafah ini terpaksa saya namakan demikian, agar jelas ”manath” yang mau didiskusikan sehingga terjadi diskusi yang produktif, terjadi benturan pemikiran (shira’ul fikri) atas topik yang sama. Untuk menghindari monolog dari masing-masing pihak, yang pada akhirnya hanya memperkuat persepsi masing-masing, tanpa menghasilkan konklusi bersama.
Ada tiga ciri khas dari Khilafah Tahririyah Yusanto-iyah yang tidak dimiliki oleh khilafah-khilafah yang lain, yaitu.
- Calon khalifah diambil dari kader terbaik Hizbut Tahrir yakni Amir Hizbut Tahrir. Amir Hizbut Tahrir sekarang bernama Atha bin Khalil Abu Rusytah. Dijelaskan oleh Hafidz Abdurrahman (Ketum HTI 2004-2010, Ketua Lajnah Tsaqafiyah DPP HT) di website resmi HTI hizbut-tahrir.or.id/2012/06/03/saat-khilafah-berdiri-siapa-kholifahnya/. Web site tersebut sudah diblokir. Atau di majalah Al-Waie edisi Mei atau Juni 2012.
- Undang-undang Dasar Khilafah diambil dari Rancangan UUD yang disusun oleh Amir Hizbut Tahrir. Seperti yang dijelaskan di dalam kitab Nizhamul Islam, Ad-Daulah al-Islamiyah, Muqaddimah Dustur dan nasyrah Bagaimana Menjadi Bagian Intergral Hizbut Tahrir, Tabanni dan Qassam yang dikeluarkan oleh Hizbut Tahrir.
- Metode peralihan kekuasaan dari kepala negara sebelumnya kepada Amir Hizbut Tahrir dilakukan dengan thalabun nushrah (kudeta). Bukan melalui pemilu yang konstitusional secara langsung, umum jujur dan adil. Pembahasan tentang thalabun nushrah ada di kitab Nizhamul Islam. Mafahim Hizbut Tahrir, At-Takattul Hizbi, Dukhul Mujtma’, Manhaj Hizbut Tahrir fi Taghyir, nasyrah-nasyrah tentang Thalabun Nushrah, Soal jawab Amir Hizb, dll.
Tiga kekhasan Khilafah Tahririyah Yusanto-iyah yang membedakannya dengan khilafah-khilafah yang lain. Khilafah dari zaman Nabi Adam as sampai Imam Mahdi nanti, tidak memiliki tiga spesifikasi seperti yang diadopsi oleh Hizbut Tahrir.
Buku lain :