Ngopi Bareng Kang AMR : “Perihal AAZAR, Jangan Kurang Ajar!”
Menetapkan Aazar sebagai ayah kandung atau ayah biologis nabi Ibrahim adalah tindakan menyalahi ‘kesepakatan umat’, yaitu keterpeliharaan leluhur nabi Muhammad dari kesesatan dan asusila.
حفظ الإله كرامة لمحمد#
آباءه المحادثة صونا لاسمه
تركوا السفاح فلم يصبهم#
من آدم و إلى أبيه وأمه
Memang, titik persoalannya bermula dari perbedaan dalam memaknai kata “ab” (أب). Betul, bahwa kata ini berarti bapak, tapi tidak selalu diartikan demikian dalam bahasa Arab.
Al Qur’an menggunakan “ab” untuk makna ‘ayah kandung’, juga untuk makna ‘kakek’ atau ‘paman’. Adapun kata waalid (والد), itu sudah pasti maknanya ‘ayah biologis’.
Bagaimana kita membedakan bahwa kata “ab” bermakna ‘bapak kandung’ atau ‘kakek/paman’ ?
Pakar tafsir dari Mesir, Syeikh Mutawaly Sya’rawi memberi penjelasan: jika setelah kata “ab” dirangkai dengan nama, maka itu artinya bukan ayah kandung.
Terkait Aazar, Qur’an menuliskan:
وإذ قال ابراهيم لأبيه آزر….
“Ingatlah ketika Ibrohim berkata kepada ab-nya, yaitu Aazar…’ (al-An’am: 74).”
Cukup sekian. Semoga bermanfaat. Silahkan kopinya diminum.
AMR
25/12/20
مفتاح السعادة