Rutin Santuni Yatim Piatu : MWCNU Sindang Harapkan Masyarakat Jadi Orang Tua Asuh
Indramayu – Sebagai agenda rutin dalam membahagiakan anak yatim-piatu yang berada disekitar Kecamatan Sindang, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Sindang, memberikan santunan rutin bulanan kepada 50 anak yatim dan piatu, agenda tersebut dilakukan agar masyarakat mau menjadi orang tua asuh bagi anak yatim piatu terdekat, acara bertempat di Majelis Ta’lim Nurul Burhani Gang. 11 Desa Penganjang, Kecamatan Sindang pada, Jum’at (6/3).
Ketua Demisioner MWCNU Kecamatan Sindang , Ustadz Abdul Djalil didampingi ketua PCNU Kabupaten Indramayu menerangkan bahwa santunan sudah rutin dilakukan selama bertahun-tahun dan dapat selalu diteruskan oleh semua kader dan masayakat.
“Santunan ini telah berlangsung bertahun-tahun, walaupun jumlahnya tidak seberapa, namun kami faham bahwa membahagiakan mereka adalah bagian dari tugas kita semua, adapun anggaran yang kami keluarkan, biasanya bersumber dari dana swadaya, pribadi dan donatur. Untuk kali ini alhamdulillah semuanya ditanggung oleh ketua PCNU. Kabupaten Indramayu (KH. Juhadi Muhammad), semoga atas doa dari anak yatim-piatu ini, hajat atau harapan kita juga terkabul oleh Allah SWT. Lalu jangan lupa, hendaknya kegiatan positif ini dapat ditiru dan lakukan oleh masyarakat banyak, makanya kader NU harus selalu jadi pelopor pada setiap gerakan sosial kemasyarakatan, “terangnya.
Ketua PCNU Kabupaten Indramayu, KH. Juhadi Muhammad saat hadir dalam santunan mengungkapkan bahwa sebisa mungkin kita berbuat baik terhadap anak yatim-piatu dilingkungan kita.
“Hari ini adalah agenda dari sekian banyak agenda yang telah biasa saya lakukan, semoga kita semua selalu peduli terhadap yatim-piatu, selalu mampu menjadi orang tua bagi mereka, walaupun kita bukanlah orang tua kandung mereka, dan saya berpesan agar perhatikan dengan baik masa depannya hingga nanti dewasa, “ungkapnya.
Pada prosesi santunan turut dihadiri oleh Gerakan Pemuda Ansor, Banser, Rijalul Ansor, Keluarga besar Majelis Ta’lim Nurul Burhani, masyakat dan orang tua yatim-piatu. Acara ditutup dengan doa bersama dan salam-salaman.