The news is by your side.

Sahabat yang Mesti di Jaga

Bambang Melga Suprayogi M.Sn – Kehidupan Nabi merupakan teladan bagi kita semua . Nabi merupakan sosok yang terus menyambung silaturahmi dengan para sahabatnya, dari mulai ia belum menjadi apa-apa, sampai akhirnya Allah memilihnya menjadi seorang Nabi, Rosul, utusan Allah.

Abu Bakar Ash Shiddiq, Usman bin Affan, contoh kuat dari ikatan persahabat masa lalu, yang terus ada menemani Nabi dalam perjuangan-perjuangannya kedepan, setelah ia diangkat sebagai salah seorang Nabi yang mendapat mandat, menyeru umat, agar umat kembali mengenal Allah SWT penciptanya.

Nabi dan persahabatan yang kokoh dengan para sahabatnya, adalah contoh bagaimana kita harus membangun persahabatan itu, menjaganya, dan saling dukung, sehingga persahabatan kita langeng, terus utuh, dan kompak.

Sehingga pantas saja ada adagium, pepatah mengatakan, jika engkau ingin melihat bagaimana karakter seseorang, tanyakanlah pada sahabatnya.

Jika engkau ingin mengetahui rahasia seseorang, tanyalah pada sahabatnya. Rahasia seorang sahabat ada pada sahabatnya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ

“Setiap orang akan dikumpulkan bersama orang yang ia cintai.’” (HR. Bukhari, no. 6170; Muslim, no. 2640)

Sahabat itu merupakan seseorang yang sangat kita butuhkan.
Mereka ada di seputaran kita menemani masa kecil, masa remaja sampai kita masuk di masa tua.

Menemukan sahabat yang sefaham dalam masa selanjutnya setelah kita dewasa, adalah rezeki yang tak terkira, dan Allah menghadirkan mereka untuk bisa saling menguatkan bagi kita, bagi mereka, dan semuanya.

Ketika kita ingin ke surga, tujuan persahabat kita pastinya akan membangun spirit keimanan.

Maka bergaul dengan para sahabat yang satu frekuensi, akan mendidik pola persahabatan yang positif. Sehingga pantas para ulama sangat wanti-wanti, menitipkan pesan, seperti apa yang
Hasan Al- Bashri katakan:

استكثروا من الأصدقاء المؤمنين فإن لهم شفاعة يوم القيامة

”Perbanyaklah berteman dengan orang-orang yang beriman. Karena mereka memiliki syafaat pada hari klamat.” (Ma’alimut Tanzil 4/268)

Maka jagalah persahabatan kita, dengan para sahabat yang sudah kita kenali.

Bangun integritas diri, agar persahabatan kita memiliki arti lebih yang saling bisa mewarnai dan menginspirasi.

Persoalan karakter kita yang buruk, ingin memanfaatkan, dan mau untung sendiri, harus di jauhi. Persahabatan banyak yang kandas karena persoalan kita tak dapat menjaga perasaannya.

Hargai sahabatmu, karena merekapun sama, akan menghargai kita.
Penuhilah persahabatan kita dengan ikatan batin yang kuat.

Ketika ikatan kuat dengan sahabat telah sampai pada kesamaan satu tujuan.

Seperti Nabi dengan para sahabatnya, mereka saling mencintai, menyayangi, dan mengasihi satu sama lainnya. Maka persahabatan yang dilandasi cinta, kasih sayang, dan mengasihi itu, akan membawa persahabatan kita itu pada persahabatan abadi, monumental, dan membawa cerita luarbiasa yang bisa menginspirasi.

Sehingga Nabi mengibaratkan persahabatan seorang muslim, dengan muslim lainnya, bagai satu tubuh.

Rasulullah bersabda, ”Perumpamaan orang-orang yang beriman di dalam saling mencintai, saling menyayangi dan mengasihi adalah seperti satu tubuh, bila ada salah satu anggota tubuh mengaduh kesakitan, maka anggota-anggota tubuh yang lain ikut merasakannya, yaitu dengan tidak bisa tidur dan merasa demam.” (HR Bukhari dan Muslim).

Semoga kita menemukan sahabat baik kita untuk masa tua.
Sahabat sejati, adalah sahabat yang susah dicari.
Jangan biarkan ia menjauh dan pergi, hanya karena kita tak bisa menghargainya.

Jaga sahabat kita, jaga integritas kita.
Mereka adalah sahabat dibumi, yang akan menjadi sahabat akherat kita.

Alhamdulillah.

Semoga bermanfaat
Bambang Melga Suprayogi M.Sn

Buku lain :

  • Antara Mbah Cholil Baureno dan Bojonegoro. Kontak pembelian : 0895 2851 2664 . Link resensi, klik.
  • Konspirasi Yahudi dan Rungkadnya Dinasti Ba’alwi. Kontak pembelian dan bedah buku : 0812 6143 8585. Link resensi, klik.
Leave A Reply

Your email address will not be published.