The news is by your side.

Keistimewaan Kiai Kholis Ma’mun Dari Pesantren Al Ma’muniah, Kampung Sukanegara, Desa Mekarsari, Kecamatan Pacet

Warga Nahdliyin NU Kabupaten Bandung, siapa yang tak kenal Kiai Kholis Ma’mun dari Pesantren Al Ma’muniah Desa Mekarsari, Pacet.

Semua pasti mengenal kiai kalem yang kharismatik ini, beliaunya di PCNU kabupaten Bandung, menjabat sebagai ketua Bahtsul Masail nya NU, hingga urusan masalah pelik, fenomenal, masalah yang masih menjadi perdebatan, kekisruhan-kekisruhan silang pendapat, pokoknya, semua itu diselesaikan olehnya, dalam ruang “Bahtsul Masail” yang akan memperjelas hukum, posisi, dan perspektif halal haramnya, benar, boleh tidaknya, hingga semua akan bisa di sibak hitam atau putih hasil keputusannya.

Kiai Kholis dari Pesantren Al Ma’muniah inipun dikenal sebagai kiai apik, kiai tawadhu, yang sangat murah senyum, ramah, serta sangat enak untuk diajak berbincang.

Pengetahuan pada banyak ilmu dari kitab-kitab yang ia pelajari, telah menjadikannya seorang yang diamanahi untuk menjabat ketua Bahtsul Masailnya PCNU kabupaten Bandung.

Pesantrennya berada di daerah ketinggian wilayah Sukapura, Pacet yang berbatasan dengan Ciparay.

Sedangkan pesantrennya sendiri yang bernama pesantren Al Ma’muniah sudah berdiri sejak tahun 1965, yang didirikan oleh Kiai Faruq Ma’mun, yang pada jamannya ia adalah seorang santri pilihan, sehingga bisa mempersunting putri mama Kiai Muhammad Faqih, pendiri Pesantren Baitul Arqom lembur Awi, Pacet, yang bernama Hajah Kholisoh, yang merupakan adik dari Kiai Ali Imron kiai inteleknya daerah Pacet pada masanya.

Sebelum Pesantren Al Ma’muniah berdiri, ternyata lebih dahulu bernama Pesantren Cikatul, yang berdiri di daerah lain di luar wilayah Sukanegara sekarang.

Kemudian pesantren itu di pindahkan di zaman neneknya kiai Kholis ke daerah Sukanegara, dan di sinilah berdiri pesantren Al Ma’muniah…dengan kiai Faruq Ma’mun sebagai pimpinan Pesantrennya, yang di lanjutkan kepemimpinannya oleh Kiai Kholis Ma’mun, setelah ayahandanya meninggal tahun 2017.

Hajah kholisoh, ibunda dari kiai Kholis Ma’mun, merupakan ibu nyai yang haus akan ilmu, Ia ngaji di pesantren Sukamiskin kepada mama Dimyati, belajar Nahwu Shorofnya pada ayahandanya Mama Kiai Muhammad Faqih, hingga ia amalkan keilmuannya itu, dengan mengajarkan Al fiyah ke anak anak santri dan anak sekitarnya.

Kiai Kholis Ma’mun adalah anak pertama, dari 8 bersaudara, namun adiknya yang bungsu telah lama meninggal.

Pesantren Al Ma’muniah ini, rata-rata santrinya banyak berasal dari warga sekitar, dengan santri mukim 250 santri, baik santriwati dan santri lelakinya, sedangkan santri kalongnya lebih banyak lagi, yang rata-rata masuk usia SD.

Santri di pesantren Al Ma’muniah, di ajarkan berbagai macam disiplin keilmuan, sesuai dengan apa yang dipelajari di setiap pesantren. Untuk sekolah secara formalnya sendiri, Pesantren Al Ma’muniah bekerjasama dengan sekolah-sekolah yang ada di daerah setempat, baik dengan sekolah Madrasah Ibtidaiyah, maupun MTs.

Pesantren Al Ma’muniah bangunannya berdiri sangat artistik, itu berkat tangan dingin kiai Kholis Ma’mun sebagai sang arsitek pembangunnya.

Keistimewaan Kiai Kholis Ma’mun dalam bidang arsitektur adalah, beliaunya merupakan seorang yang sangat telaten pada hasil akhir wujud bangunan untuk pesantrennya.

Dimana ia selalu memperhatikan hal detail, kerapihan, dan berkiblat pada kepresisian, untuk mencapai kwalitas wujud yang perfeksionis, maka wajar, bila melihat hasil rancangan bangunannya, hasilnya sangat tidak biasa, bangunan pesantrennya memiliki corak desain yang khas, sangat berbeda, lain dari yang lain hasil rancangan pesantrennya.

Dari kang Haji Tarya Witarsa, Sekjen DPC PKB kabupaten Bandung, seorang sahabatnya yang sangat dekat dengan kiai Kholis Ma’mun, yang olehnya biasa di panggil dengan sebutan Aa Yuyun, “kiai Kholis Ma’mun ini seorang kiai istimewa yang harus di perkenalkan namanya ke publik yang lebih luas lagi, itu karena ke istimewan ilmunya, dan kefigurannya yang mesti banyak orang tahu apa keunggulan beliaunya ini.” Tuturnya.

Dari ketua Lesbumi Kabupaten Bandung kang Vicky Taufik, menyampaikan informasi, ” Pesantren AL Ma’muniah adalah Pesantren yang melahirkan jenis pencak silat yang dalam pergerakan jurusnya di iringi seni Terbangan. Dan itu mesti terus di lestarikan, karena tinggal satu-satunya pewarisan asli Pesantren itu,” ujurnya.

Pewarta Bambang Melga Suprayogi
Ketua LTN NU Kabupaten Bandung

Buku lain :

  • Antara Mbah Cholil Baureno dan Bojonegoro. Kontak pembelian : 0895 2851 2664 . Link resensi, klik.
  • Konspirasi Yahudi dan Rungkadnya Dinasti Ba’alwi. Kontak pembelian dan bedah buku : 0812 6143 8585. Link resensi, klik.
Leave A Reply

Your email address will not be published.