Ngopi Bareng Kang AMR : AGAMA WARAS
Makna ini tentu bagi kalangan khusus, yaitu ulama, fuqoha, hukama. Di kalangan ini, akal dan potensi dahsyatnya harus digunakan dan diberdayakan. Karena, sebagaimana dikatakan oleh Ja’far ash-Shodiq, leluhurnya para habaib di dunia,
العقل ما عبد به الرحمن وحصل به الجنان
“Akal adalah dengannya Allah disembah dan surga diraih”
Juga di kalangan ini, akal harus bebas dari kepentingan tertentu, bersih dari virus-virus kekuasaan dan terjaga dari kotoran-kotoran dunia. Agar setiap keputusan yang diambil benar-benar untuk-Nya dan demi kemaslahan semuanya tanpa batas.
Jika tidak, akal hanya dijadikan akal-akalan atau alat untuk mengakali. Dan ini sungguh berbahaya dan merusak agama itu sendiri dan para penganutnya. Contoh: perang atas nama agama. Jangan sampai ini terjadi di negri tercinta ini…aamiin.
Tunggu dulu! Tulisan ini terkesan mengarahkan masyarakat umum agar nggak boleh cerdas, pintar, ahli ilmu …iya juga ya.
Sungguh, aku tidak bermaksud demikian, kawan! Hanya menurutku, hal itu hanya bisa dilakukan oleh masyarakat umum yang sudah melewati ungkapan saya ini…..sombong!
الدين أكل لا دين لمن لا أكل له
“Agama itu makanan, tak ada agama bagi yang tidak punya makanan padanya”
So, sudah dipenuhi isi perutmu? Istrimu bagaimana? Anak-anakmu? Saudaramu sudah dipegang perut nya? Nah, kalau sudah kenyang semua, pasti nggak ada emosi. Kalau nggak ada emosi, jadi enak ngobrolin agama. Iya kan? Eit… Satu lagi, ngobrol nggak ngopi itu kaya gula nggak ada manisnya.
Sekian. Hatur tengkiu
AMR
28/12/20
مفتاح السعادة