GUS DUR MUSLIM NAHDLIYIN
Oleh Ayik Heriansyah
Nama Gus Dur seringkali dibawa-bawa oleh kelompok minoritas ketika konflik dengan mayoritas umat Islam. Kegigihan Gus Dur membela hak-hak kemanusiaan dan kewarganegaraan minoritas non muslim dan non NU, kadang membuat mereka ke-geer-an.
Sebagaimana lazimnya tokoh NU, Gus Dur selalu bersikap proporsional. Membela hak-hak kemanusiaan dan kewarganegaraan kelompok minoritas bukan berarti Gus Dur mengakui, menerima, mengamalkan, mengajarkan dan mendakwahkan ajaran-ajaran dari kelompok minoritas.
Kelompok-kelompok minoritas tidak bijaksana, ketika mempolitisasi sikap humanis dan kenegarawan Gus Dur. Gus Dur dihadap-hadapkan dengan umat Islam yang lain. Digiring seolah-olah di mata orang awam, Gus Dur membenarkan ajaran-ajaran dari mereka.
Gus Dur bukan dalil pembenar dari ajaran kelompok-kelompok minoritas. Jika ajaran dari kelompok-kelompok minoritas itu benar, maka Gus Dur telah lama meninggalkan keislaman dan menanggalkan ke-NU-annya.
Yang benar adalah bahwa Gus Dur dalil bagi kita untuk melindungi hak-hak kemanusiaan dan kewarganegaraan kelompok-kelompok minoritas. Tidak lebih dari itu.
Sampai akhir hayatnya, Gus Dur seorang muslim dan nahdliyin. Gus Dur tidak pernah menjadi Kristen, Yahudi, Hindu, Budha, Konghucu, Ahmadiyah atau Syi’ah.
https://amp.kompas.com/nasional/read/2008/02/12/21595485/gus-dur-ceramahi-ratusan-pendeta-kristen