Apel Akbar Kader Nahdliyin Kabupaten Pangandaran Puncaki Rangkaian Hari Santri Nasional 2024
Pangandaran, Soleh Hidayat – – Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2024, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pangandaran menyelenggarakan Apel Akbar yang dihadiri oleh ribuan kader Nahdliyin dari berbagai badan otonom serta struktur kepengurusan NU, mulai dari tingkat cabang hingga ranting. Acara puncak yang berlangsung pada malam ini menjadi momentum penting untuk memperkuat eksistensi NU di Kabupaten Pangandaran.
Peringatan HSN tahun ini mengusung tema “Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan”, dengan serangkaian kegiatan seperti Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK), Musabaqah Syarhil Qur’an (MSQ), serta lomba Mars Hari Santri. Puncaknya adalah apel akbar, yang diperkirakan dihadiri sekitar 1.500 peserta, sebagai wujud eksistensi NU di Pangandaran.
Apel Akbar kali ini berbeda dari upacara resmi yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah (Pemda). Acara ini tidak mengibarkan bendera merah putih, melainkan menyatukan kader NU untuk mengikuti orasi kebangsaan serta kirab bendera NU.
Ketua PCNU Pangandaran, KH. Rd. Hilal Faridz Turmudi, dalam orasi kebangsaannya menegaskan peran Nahdliyin sebagai mayoritas di Pangandaran.
“HSN adalah milik warga Nahdliyin karena dilahirkan oleh PBNU dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. Momentum ini penting untuk memperlihatkan kekuatan Nahdliyin di Pangandaran,” ujarnya.
Beliau juga menekankan bahwa kegiatan ini akan menjadi agenda tahunan dengan harapan semakin memperkuat syiar NU, termasuk melalui program branding Kampung NU yang telah menyentuh puluhan desa.
Selain kader Nahdliyin, KH. Rd. Hilal juga mengajak seluruh pesantren yang tergabung dalam RMI untuk turut serta memeriahkan HSN. “Ini bukan sekadar Hari Santri biasa, tetapi Hari Santri Nahdliyin, yang lahir dari PBNU. Santri harus aktif dalam kegiatan ini sebagai bagian dari syiar pesantren dan penguatan budaya Islam di Pangandaran,” tegasnya.
Acara Apel Akbar ini menjadi puncak dari rangkaian kegiatan HSN di Pangandaran dan diharapkan menjadi ajang silaturahmi serta penguatan eksistensi NU di Kabupaten yang dikenal sebagai destinasi wisata, sekaligus mempertegas bahwa Pangandaran memiliki kekuatan budaya dan pendidikan agama yang kokoh.