Gus Mus: Masak Aku Kalah Sama Onta
Fenomena menarik saat lebaran yang cukup khas di komunitas nahdliyyin adalah ini: orang-orang berduyun-duyun “sowan” ke para kiai. Kiai-kiai sepuh seperti Mbah Maimun Zubair, Gus Mus, dll, dibanjiri para warga nahdliyyin yang hendak “ngalap berkah”.
Tetapi sebentar dulu. Sekarang, warga nahdliyyin sowan kiai tidak sekedar “ngalap berkah” (mencari berkah), tetapi juga “ngalap poto”. Ini benar-benar pemandangan unik yang tak pernah kita bayangkan sebelumnya. Zaman kamera seluloid dulu, ndak pernah bisa saya bayangkan, ada santri sowan kiai lalu minta foto bareng, dengan tanpa sungkan sekalipun.
Di zaman medsos dan android ini (yang pecinta Apple, mohon maap ya 😀), keadaannya lain. Sowan kiai dan foto-foto dengan kiai, sama pentingnya. Bahkan saya curiga, jangan-jangan foto dan selfi dengan kiai mungkin lebih penting dari sowannya sendiri.
Tentu tidak semua kiai adalah “instagrammable”, maksudnya mudah dimintai selfi dan foto bareng. Kiai Maimun Zubair termasuk kiai yang agaknya para santri sungkan untuk meminta selfi bareng. Tetapi Gus Mus sangat terbuka untuk diajak berfoto.
Saat dimintai foto oleh para tamu, Gus Mus suatu hari sempat berseloroh: “Kalau di Saudi, orang foto bareng dengan onta saja harus bayar 10 riyal. Lha ini orang-orang foto sama saya, kok gratis. Masak aku kalah sama onta.”
Seluruh tamu tertawa tergelak-gelak.
Sumber : Ulil Abshar Abdalla