The news is by your side.

PANJI GUMILANG DAN TERORISME JUNGKIR BALIK

Ayik Heriansyah – Isu tentang Panji Gumilang (PG), Az-Zaitun dan NII menuju anti klimaks setelah proses hukum berjalan di Mabes Polri. Proses hukum yang berhubungan dengan ucapan dan perbuatan yang diduga melecehkan agama, dalam hal ini agama Islam.

Kasus tersebut menyangkut pribadi PG. Tidak terkait langsung dengan institusi Pondok Pesantren Az-Zaitun. Tim Kementerian Agama Jawa Barat menemukan fakta tidak ada penyimpangan dalam kurikulum Az-Zaitun. Artinya tidak ada masalah. Meskipun demikian Az-Zaitun tidak lepas dari sosok PG yang nyeleneh mengarah kepada penyimpangan dan kesesatan beragama.

PG sendiri tidak lepas dari gerakan Negara Islam Indonesia (NII) sebagai bentuk reinkarnasi dari gerakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII). Dalam perjalanannya NII mengalami perpecahan-perpecahan. Salah satunya NII KW IX yang dipimpin PG.

PG mengubah arah perjuangan berkompromi dengan pemerintah Republik Indonesia (RI). PG keluar dari pakem NII yang anti pemerintah RI. PG dan pengikutnya menjadi mitra pemerintah. Bekerjasama dengan pemerintah. PG mendapat bantuan pemerintah waktu membangun Pondok Pesantren Az-Zaitun.

Ketika PG dan Az-Zaitun coba dikait-kaitkan dengan terorisme karena punya latar belakang NII oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), sulit dibuktikan. Terlalu premature dan mudah dibantahkan.

Betul, dulu PG terlibat NII, namun bukankah PG sudah bertaubat dan menjadi mitra pemerintah jauh sebelum ada BNPT?! Betul, beberapa teroris yang ditangkap oleh Detasemen Anti Teror 88 (Densus AT 88) Mabes Polri berafiliasi kepada NII, tapi bukan NII dari jaringan PG. NII dari jaringan yang lain karena NII banyak pecahannya.

Jaringan dan pelaku teror pada umumnya orang-orang yang terpapar radikalisme, anti NKRI, anti Pancasila, anti UUD 1945, anti keberagaman, intoleran, takfiri, mempropagandakan dan memperjuangkan khilafah.

Ciri-ciri tadi tidak ditemukan pada PG dan pengikutnya. PG memperlihatkan hal-hal yang sebaliknya. Jangan kan radikal, bahkan PG melampaui sifat-sifat moderat. PG cenderung liberal.

Contohnya ada jamaah shalat Id di Az-Zaitun yang beragama Kristen. Shaff shalatnya sangat renggang. Ada kursi untuk duduk. Mengutip isi Al-Kitab dan mengucapkan salom ala Bani Israil.

Walhasil, mengait-ngaitkan PG dan Az-Zaitun dengan terorisme dapat menjungkirbalikkan konsep-konsep tentang terorisme yang ada selama ini. Andaikata ingin menghukum PG, maka, kasus penistaan agama lebih relevan dan masuk akal ketimbang terorisme.

Buku lain :

  • Antara Mbah Cholil Baureno dan Bojonegoro. Kontak pembelian : 0895 2851 2664 . Link resensi, klik.
  • Konspirasi Yahudi dan Rungkadnya Dinasti Ba’alwi. Kontak pembelian dan bedah buku : 0812 6143 8585. Link resensi, klik.
Leave A Reply

Your email address will not be published.