PBNU Kembali Tegaskan Tolak Politisasi Agama

Jakarta, NU Online
Ketua Umum PBNU, KH Said Aql Siroj kembali menegaskan bahwa NU menolak jika agama dijadikan alat politik.
“Agama dijadikan alat politik, itu menurut saya penghinaan terhadap agama,” kata Kiai Said kepada wartawan usai konferensi pers imbauan PBNU terkait bencana gempa bumi Lombok, Selasa (7/8) sore.
Menurut Kiai Said jika agama menjadi alat politik akan sangat mengerikan. Pasalnya penggunaan agama sebagai alat politik akan menyebabkan orang mudah menuduh orang lain yang pandangan politiknya berbeda dengan sebutan kafir, munafik, atau murtad, dan masuk neraka.
“Bahasa-bahasa itu keluar semua. Masa politik membawa-bawa agama? Allah dibawa ke lapangan kampanye?” ujar Kiai Said.
Pada kesempatan itu, Kiai Said juga menyebutkan sejumlah kompetensi atau kriteria tokoh-tokoh yang layak maju sebagai calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu mendatang.
“Harus adil, berkapasitas, memiliki kapabilitas, cakap, cerdas, berani, bersih, dan sehat,” kata Kiai Said.
Dalam alam demokrasi, siapa pun boleh mencalonkan diri dalam jabatan publik seperti presidan dan wakil presiden. Demokrasi juga menyilakan calon presian mengubah pasangan calon wakil presidennya. Akan tetapi mereka dalam enarik simpatik publik sehingga terpiih dan menang dalam Pemilu, harus menggunakan cara-cara yang bermartabat.
“Jangan menghina, jangan menyebarkan hoaks, jangan adu domba, jangan menyebarkan ujaran kebencian,” tandasnya. (Kendi Setiawan)
Sumber : NU Online