PRESS RELEASE : Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama Tentang Serangan Bom
PRESS RELEASE
Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama
(Asosiasi Pesantren NU)
Jakarta, 14 Mei 2018
Pada hari Minggu 13 Mei 2018 telah terjadi serangan bom di tiga gereja di Surabaya (Gereja Kristen Indonesia, Jalan Diponegoro; Gereja Santa Maria Tak Bercela, Jalan Ngagel Madya Gubeng; dan Gereja Pantekosta di Jalan Arjuno), peristiwa kemarin membawa duka mendalam buat kita semua, kejahatan kemanusiaan dengan alasan apapun tidak dibenarkan dalam agama Islam, karena Islam menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusian dan perdamaian, bersamaan dengan peristiwa tersebut asosiasi pesantren NU :
- Mengutuk tindakan kejahatan kemuanusiaan (pengeboman) yang terjadi di Surabaya, karena tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin.
- Turut berbela sungkawa kepada keluarga korban, semoga diberi ketabahan, duka saudara korban adalah duka kita bersama.
- Menghimbau pada santri dan alumni pesantren di mana pun berada agar bertindak sesuai dengan hukum yang berlaku, tidak bertindak di luar aturan Islam dan hukum yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
- Semua santri, alumni pesantren bersama komponen masyarakat lain (tanpa membedakan agama, suku, ras dan perbedaan lainnya) bergandengan tangan terlibat aktif membangun sistem sosial, kerukunan, perdamaian dan optimisme di tengah-tengah masyarakat.
- Santri dan alumni alumni pesantren terus berdoa untuk kedamaian negeri tercinta Indonesia.
- Mendukung pemerintah melalui aparat kepolisian untuk mengusut tuntas tindak kejatan terorisme.
Ketua Asosiasi Pesantren NU (RMI NU)
KH Abdul Ghofarrozin Sahal