The news is by your side.

Bantahan Terhadap Pembid`ahan Tarawih 20 Rakaat

Seperti biasanya, menjelang bulan Ramadlan yang seharusnya penuh berkah, di beberapa daerah malah penuh kegerahan akibat sebagian kelompok kecil masyarakat selalu menyerang bentuk peribadahan yang dilakukan oleh masyarakat lain yang berbeda dengannya.

Ya, shalat tarawih lah yang menjadi jalan mereka untuk memicu keributan, dengan dalih tarawih keliling (tarling) mendompleng nama MUI, mereka tak henti-hentinya di setiap kultum menyatakan bahwa tarawih yang benar itu adalah 11 rakaat, dan yang melakukan dengan 20 rakaat adalah bid`ah. Benarkan seperti itu?

Diskursus tentang shalat tarawih 20 rakaat, memang merupakan wacana usang bagi sebagian masyarakat. Namun nisbat kepada warga nahdliyin di beberapa tempat tertentu, wawasan tentang argumentasi kenapa shalat tarawih dikerjakan dengan 20 rakaat, jelas sangat diperlukan. Karena tidak dapat dipungkiri, bahwa masih banyak pihak-pihak yang kontra, senantiasa menyerang serta menyudutkan mereka yang sudah terbiasa melakukan shalat tarawih dengan 20 rakaat. Bagi masyarakat awam, ketika mereka diserang, dipertanyakan dalil-dalilnya, umumnya hanya bisa terpegun, dan yang paling menyedihkan, lantas berpindah haluan tidak lagi mengerjakan shalat tarawih dengan 20 rakaat.

Berangkat dari rasa prihatin atas kasus-kasus seperti itu, selain karena memang ditugasi oleh para sesepuh PC NU Kab. Bandung, maka penulis memaksakan sekemampuan, untuk ikut membekali warga nahdliyin agar dapat mempertahankan argumentasi amaliyahnya, sehingga mereka semakin yakin atas apa yang telah dikerjakan dan telah menjadi kebiasaannya, tanpa perlu lagi bimbang meski diserang dengan berbagai pertanyaan dari berbagai pihak.

Wal hasil, semoga risalah singkat ini bermanfaat, khusus bagi warga nahdliyin, serta bagi masyarakat umum lain yang tertarik untuk memahami amaliyah warga nahdliyin. Adapun kekurangan, itu sudah menjadi sebuah keniscayaan, oleh karenanya, sumbang saran serta koreksi akan penulis terima dengan lapang dada, demi perbaikan ke depan. Semuanya dari Allah, dan semua akan kembali kepada Allah.

Baca juga resensi buku lainnya :

  • Terbelit Dalam Kubus Tanpa Batas. Kontak pembelian : 0895-2851-2664. Link resensi, klik.
  • Jejak Perjuangan K.H. Ahmad Hanafiah. Kontak pembelian : 0821 1682 5185 (Sandi). Link resensi, klik.
  • Gerakan Syiah di Nusantara: Anasir Berimbang Sejarawan Muda. Kontak pembelian : 0852 9477 2060 (Jabar). Link resensi, klik.
  • Sejarah Pergerakan Nasional. Kontak pembelian : 0852 9477 2060 (Jabar). Link resensi, klik.
  • Historiografi Islam dan Momi Kyoosyutu. Kontak pembelian : 0852 9477 2060 (Jabar). Link resensi, klik.
  • Jalan Sunyi dan Rambut Gimbal : Sebuah Interpretasi atas Kehidupan Gus Qomari. Kontak pembelian : 0895 2851 2664 . Link resensi, klik.
  • Antara Mbah Cholil Baureno dan Bojonegoro. Kontak pembelian : 0895 2851 2664 . Link resensi, klik.
  • Konspirasi Yahudi dan Rungkadnya Dinasti Ba’alwi. Kontak pembelian dan bedah buku : 0812 6143 8585. Link resensi, klik.
Leave A Reply

Your email address will not be published.